Jumat 20 Mar 2020 22:01 WIB

Kartu Prakerja bukan untuk menggaji pengangguran.

Penyaluran Insentif Prakerja Melalui Tiga Platform

Rep: Adinda Pryanka / Red: Fuji Pratiwi
(kiri depan ke kanan depan) Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Sesmenko Susiwijono dan perwakilan mitra resmi Karu Prakerja memberikan keterangan kepada wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/3/2020).(Antara/Nova Wahyudi)
Foto: Antara/Nova Wahyudi
(kiri depan ke kanan depan) Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Sesmenko Susiwijono dan perwakilan mitra resmi Karu Prakerja memberikan keterangan kepada wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/3/2020).(Antara/Nova Wahyudi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan menyalurkan insentif bagi peserta Kartu Prakerja melalui tiga platform. Sementara untuk melaksanakan pelatihan, pemerintah menggandeng delapan platform digital.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, biaya transportasi sebesar Rp 500 ribu akan disalurkan melalui perusahaan pembayaran yang telah digandeng pemerintah. Saat ini, ada tiga platform pembayaran yang sudah menjadi mitra pemerintah, yakni BNI, Ovo, dan Link Aja.

Baca Juga

Denni menjelaskan, pada bulan pertama, peserta akan mendapatkan Rp 200 ribu. Sementara itu, bulan ketiga dan bulan kedua mendapatkan masing-masing Rp 150 ribu. "Supaya peserta semangat menuntaskan pelatihan," kata Denni ketika peluncuran Kartu Prakerja di Gedung Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/3).

Saat ini, pemerintah melalui Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja sedang menyempurnakan laman Kartu Prakerja yang akan digunakan sebagai tempat pendaftaran. Denni menjelaskan, pendaftaran sengaja dibuat secara daring untuk mencegah duplikasi kepesertaan sehingga tidak ada satu orang yang mendapatkan manfaat yang sama dua kali.

Meski memberikan insentif kepada peserta, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menegaskan, program Kartu Prakerja bukanlah kegiatan dari pemerintah untuk menggaji para pengangguran. "Kartu prakerja memberikan bantuan biaya pelatihan dengan tujuan mendorong kepekerjaan dan kewirausahaan," ujar Moeldoko.

Pemerintah turut menggandeng delapan platform digital sebagai tempat pelaksanaan pelatihan. Mereka adalah Tokopedia, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Ruangguru, Haruka EDU, Sekolah.mu, Sisnaker, dan Telkom Indonesia. Nantinya, platform ini akan menyediakan materi pelatihan yang didapatkan dari penyelenggara kursus.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement