Sabtu 21 Mar 2020 04:52 WIB

Masih Saja Nongkrong di Tengah Wabah Corona, Ini Pesan Gatot

Kaum milenial diminta hentikan aktivitas nongkrong di pusat keramaian.

Sesmenpora Gatot S Dewa Broto. (republika/Afrizal Rosikhul Ilmi)
Foto: republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Sesmenpora Gatot S Dewa Broto. (republika/Afrizal Rosikhul Ilmi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) punya imbauan bagi kaum milenial yang masih suka nongkrong di tengah maraknya wabah virus corona. Mereka diingatkan untuk menghentikan aktivitas kongkow-kongkow di tempat pusat keramaian.

''Bagi (milenial) yang sering nongkrong di tempat ramai yang tingkat kerumunannya cukup tinggi, seperti misalnya mall, cafe dan sebagainya, kali ini tolong dihentikan dulu,'' kata Sesmenpora, Gatot S. Dewa Broto, dalam siarannya di akun twitter @kemenpora_ri, belum lama ini.

Baca Juga

Gatot menilai kaum milenial perlu menghentikan sementara aktivitas kumpul-kumpulnya. Karena, potensi penyebaran dan kerawanan untuk penularan Covid 19 terbilang cukup tinggi.

Milenial tidak hanya diminta bertindak safe dengan menjauhi aktivitas kerumunan. Gatot juga mengingatkan kaum muda tetap menjaga kesehatan untuk mencegah terpapar virus Corona. Karena, kesehatan diri adalah hal yang paling utama.

''Jaga kesehatan dan kebersihan diri kalian. Rajinlah minum air putih secukupnya serta berolahraga demi kebugaran di tempat masing-masing,'' katanya. ''Dan, juga sering mencuci tangan dengan sabun.''

Meski demikian, Gatot berpesan agar kaum milenial tidak panik dalam menghadapi dan menyikapi penyebaran wabah Covid-19. Mereka diminta untuk tetap waspada dengan salah satunya menjaga kesehatan dan melakukan social distancing.

''Pesan kami adalah jangan panik, tetap waspada dan jangan ikut-ikutan menyebarkan kabar bohong,'' katanya.

Protokol Kemenpora

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI sebelumnya telah menyusun protokol untuk mencegah penyebaran wabah virus corona (Covid-19) untuk keolahragaan nasional. Protokol itu pun sudah disampaikan ke seluruh pemangku kebijakan mulai dari KONI, KOI, induk organisasi olahraga, sampai dinas olahraga daerah melalui Surat Nomor 3.17.4/SET/lll/2020 tanggal 17 Maret 2020 terkait kewaspadaan terhadap penyebaran virus Covid-19 terhadap dunia olahraga di Indonesia.

Terdapat tujuh poin utama yang dijabarkan Kemenpora dalam protokol tersebut. Di antaranya, soal kewaspadaan terhadap virus corona, pemusatan latihan nasional (pelatnas), kompetisi di dalam dan luar negeri, perubahan anggaran, event olahraga non-prestasi, sampai laporan situasi kepada Menpora.

Ihwal kewaspadaan terhadap virus corona, Kemenpora meminta semua pihak yang terlibat dalam kegiatan olahraga untuk menaati aturan-aturan pencegahan yang selama ini sudah menjadi petunjuk umum dalam upaya menekan penyebaran. Contohnya, mencuci tangan 20 detik dan menutup mulut dengan siku saat bersin atau batuk.

Para atlet dan ofisial yang baru kembali dari luar negeri diminta untuk melakukan isolasi selama 14 hari. Hal ini sudah dilakukan oleh atlet bulutangkis kontingen Indonesia di All England 2020. 

"Terkait pelatnas Kemenpora mengarahkan induk organisasi olahraga untuk membatasi kegiatan seminimal mungkin. Jika perlu, pelatnas terpusat sebaiknya ditiadakan dan para atlet menjalani latihan mandiri dengan pantauan dari pelatih," demikian bunyi pernyataan resmi yang dikeluarkan Kemenpora, Rabu (18/3). 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement