REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya mempertimbangkan alternatif, selain rumah sakit, sebagai tempat penampungan pasien Covud-19. Beberapa tempat yang menjadi pertimbangan adalah hotel dan asrama, yang notabene memiliki fasilitas kamar yang banyak.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, pihaknya berdiskusi mengenai langkah yang harus diambil apabila terjadi lonjakan kasus virus korona jenis baru. Beberapa tempat alternatif telah dipikirkan, termasuk rumah sakit untuk dijadikan pusat penanganan Covid-19.
"Alternatif pertama kita cari rumah sakit swasta untuk dijadikan pusat covid-19. Sudah ada tempat pilihan rumah sakit, tapi kan kita tak bisa mengabaikan pasien lainnya," kata dia, Jumat (20/3).
Karena itu, Pemkot Tasikmalaya juga memikirkan alternatif lainnya yang dapat dijadikan penampungan pasien Covid-19. Menurut dia, tempat yang bisa dijadikan pilihan adalah yang memiliki kamar seperti hotel atau asrama. Apalagi, lanjut dia, ruang isolasi yang terdapat di rumah sakit sangat terbatas.
"Altenatif itu sudah kita bicarakan. Kita akan ambil langkah cepat untuk alternatif, mengingat di rumah sakit bukan hanya pasien Covid-19 yang dirawat," kata dia.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, saat ini terdapat 41 orang dalam pemantauan (ODP) dan dua pasien dalam pengawasan (PDP) terkait Covid-19 di Kota Tasikmalaya. Angka itu meningkat lebih dari dua kali lipat dari data sebelumnya, yaitu 14 ODP.