REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penyemprotan kawasan Malioboro dengan disinfektan, Jumat (20/3) dibantu dengan penggunaan drone. Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, penggunaan drone dilakukan supaya dapat menjangkau tempat-tempat yang tidak memungkinkan bagi mobil disinfektan.
Menurut Aji, penggunaan drone ini menjadi alternatif yang bagus dan dapat dimanfaatkan ke depan. Terlebih, Malioboro merupakan ikon Yogyakarta dan sebagai pusat kegiatan berbagai macam kepentingan.
Baik itu wisatawan maupun dari sisi ekonomi. Untuk itu, penyemprotan Malioboro dengan disinfektan ini perlu dilakukan secara masif.
"Tapi bukan hanya Malioboro, Malioboro salah satunya saja. Tempat lain juga penting, lebih-lebih di kampung-kampung dan di desa-desa," kata Aji, Jumat (20/3).
Ia pun berharap seluruh elemen masyarakat turut berpartisipasi dalam melakukan pembersihan di lingkungan masing-masing. Terlebih di kawasan yang memang banyak dikunjungi masyarakat.
Selain itu, ia juga meminta agar toko, pusat perbelanjaan dan perkantoran untuk menyiapkan tempat cuci tangan di sepangjang Malioboro. Sehingga, masyarakat maupun wisatawan pun dapat memanfaatkan fasilitas tersebut saat berada di Malioboro.
"Disediakan sabun juga dan sebaiknya memang air mengalir. Di sepanjang Malioboro contohnya, telah disepakati bersama akan ada titik-titik tempat cuci tangan yang disediakan. Jaraknya di tiap sekian tiang listrik," ujar Aji.
Koordinator Petugas Drone, Christianus Nugroho Budiantoro mengatakan, keikutsertaan mereka dalam kegiatan penyemprotan ini merupakan bentuk dukungan pengurangan risiko Covid-19 di Yogyakarta. Ada tiga drone yang dibawa, namun hanya satu yang digunakan sebagai uji coba.
"Yang digunakan untuk uji coba satu dulu, beberapa hari ke depan bisa ditambah. Drone yang digunakan adalah drone yang biasa untuk penyemprotan di lahan pertanian," katanya.
Jenis drone yang digunakan yakni hexacopter dengan kapasitas bisa memuat 10-20 liter cairan disinfektan. Sementara, cairan disinfektan yang digunakan berasal dari Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY.
"Jangkauan drone hingga 300-an meter dan tinggi 4-5 meter sekali flight," jelasnya.