Sabtu 21 Mar 2020 08:52 WIB

Satu Pasien Corona Klaster Jamaah Tabligh Meninggal Dunia

Korban meninggal merupakan lelaki warga negara Malaysia berumur 58 tahun.

Red: Nidia Zuraya
Pasien suspet Corona di Malaysia(google.com)
Foto: google.com
Pasien suspet Corona di Malaysia(google.com)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) menyampaikan, satu orang pasien corona dari klaster jamaah tabligh Masjid Seri Petaling, Kuala Lumpur, meninggal dunia. Kasus ini menjadi kasus corona ke-152 di Malaysia.

"Pusat Tanggap dan Kesiapan Krisis (CPRC) Kebangsaan telah menerima laporan satu kematian pada jam 18.27 petang, menjadikan jumlah keseluruhan kematian corona sejauh ini tiga kasus," ujar Dirjen Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah di Putrajaya, Jumat (20/3).

Baca Juga

Kasus ke-152 ini, ujar dia, merupakan lelaki warga negara Malaysia berumur 58 tahun dari klaster jamaah tabligh. "Beliau telah dimasukkan ke Hospital Tawau pada 9 Maret 2020 dengan mengalami gejala infeksi pernapasan akut parah. Beliau telah diberi bantuan mesin pernapasan dan dimasukkan ke kamar perawatan intensif pada hari yang sama," katanya.

Dia mengatakan, kesehatan yang bersangkutan merosot hari demi hari dan meninggal dunia. Kematian tersebut menjadikan pasien corona yang meninggal dunia di Malaysia sebanyak tiga orang.

Sementara itu, pada hari yang sama, dalam siaran langsung melalui televisi, Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah mengajak rakyat supaya mematuhi perintah pengendalian pergerakan (MCO) dalam usaha membatasi penularan wabah corona.

Sultan Abdullah juga menyarankan rakyat tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan penting. "Saya juga meminta batalkan hasrat untuk balik kampung. Jangan berkumpul atau menghadiri sembarang aktivitas sosial di luar rumah," katanya.

Sultan Abdullah juga menasihati orang tua pengantin supaya menangguhkan majelis kenduri hingga keadaan berangsur pulih. Dia menasihati rakyat agar jangan panik karena persediaan barang keperluan dijamin cukup oleh pemerintah.

"Rakyat juga jangan suka menyebar berita hoaks. Paling penting jaga kebersihan diri, kerap membasuh tangan, menggunakan hand sanitizer, dan pakai masker, serta praktikkan jaga jarak sosial," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement