Sabtu 21 Mar 2020 10:08 WIB

Timor Leste Batasi Jumlah Pelintas di Perbatasan NTT

WNI dari daerah yang sudah memiliki kasus corona wajib mengantongi surat dokter.

Jembatan Kian Rai Ikun merupakan jembatan gantung pertama di perbatasan antara Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Timor Leste. Timor Leste membatasi jumlah pelintas di perbatasan. (Republika/Dwina Agustin)
Foto: Republika/Dwina Agustin
Jembatan Kian Rai Ikun merupakan jembatan gantung pertama di perbatasan antara Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Timor Leste. Timor Leste membatasi jumlah pelintas di perbatasan. (Republika/Dwina Agustin)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Konsul Republik Demokratik Timor Leste (RDTL), Jesuino Dos Reis Matas C, mengatakan pemerintah Timor Leste memberlakukan kebijakan menutup pintu penyeberangan di kawasan perbatasan NTT dengan Timor Leste. Kebijakan ini dilakukan untuk membatasi jumlah pelintas di perbatasan dalam mencegah penularan penyakit Covid-19.

"Kami tidak menutup total pintu masuk ke kawasan Timor Leste tetapi hanya melakukan pembatasan bagi pelintas batas. Bagi warga asing yang hendak ke Timor Leste dengan tujuan tidak penting tidak diizinkan masuk ke wilayah Timor Leste," kata Konsul Republik Demokratik Timor Leste (RDTL),Jesuino Dos Reis Matas C ketika di temui di Kupang, Jumat (20/3).

Baca Juga

Jesuino mengatakan hal itu terkait adanya keputusan penutupan pintu masuk di pos lintas batas Timor Leste bagi pelintas batas dari wilayah NTT ke Timor Leste. Ia mengatakan, pemerintah Timor Leste merasa penting melakukan pembatasan bagi pelintas batas dari Indonesia ke Timor Leste guna mencegah masuknya virus Covid-19 ke negara itu.

Dia menambahkan, pelintas batas yang diizinkan melintas di perbatasan hanya warga asing yang tinggal di negara itu. "Kami hanya mengizinkan pelintas batas untuk ke Timor Leste apabila yang bersangkutan memiliki tugas penting di Timor Leste seperti Pastor, Suster maupun petugas medis dan pelaku bisnis di negara itu diperbolehkan melintas ke Timor Leste," tegasnya.

Ia mengatakan, terhadap pelintas batas yang pernah mendatangi beberapa daerah di Indonesia yang sudah memiliki kasus Covid-19 diwajibkan mengantongi surat keterangan dari dokter.

"Apabila sudah ada surat keterangan dokter maka kami mengeceknya kembali dengan mengkarantina yang bersangkutan di perbatasan, namun jika tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah yang sudah ada kasus Covid-19 maka diizinkan masuk,"tegasnya.

Terhadap warga asing yang tidak tidak memiliki kepentingan mendesak di Timor Leste dilarang masuk. "Bagi warga asing yang hanya ke Timor Leste untuk urusan keluarga maka sebaiknya ditunda dulu,"tegasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement