Sabtu 21 Mar 2020 18:12 WIB

Jubir: Hasil Negatif Bukan Berarti Bebas dari Covid-19

Orang bisa sudah terinfeksi, tetapi responsnya belum muncul.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan hasil negatif dari pemeriksaan cepat untuk mengidentifikasi kemungkinan terkena Covid-19 tidak menjamin bahwa seseorang yang bersangkutan tidak sakit. Karena itu, tes harus diulang pada 7 hari atau 6 hari kemudian.

"Bisa saja pada pemeriksaan ini didapatkan hasil negatif pada orang yang sudah terinfeksi virus ini, tetapi respons serologi dan respons imunitasnya belum muncul," katanya dalam Konferensi Pers bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Sabtu (21/3).

Baca Juga

Kemungkinan tersebut, kata dia, dapat terjadi pada infeksi yang berlangsung di bawah 7 hari atau 6 hari kemudian dengan pemeriksaan yang sama. Pemerintah berharap siapapun tetap waspada meski hasil pemeriksaannya negatif dan tidak menunjukkan gejala-gejala sakit yang mengarah pada kemungkinan terkena COVID-19.

Masyarakat diimbau untuk tetap melakukan pembatasan dengan mengatur jarak dalam konteks berkomunikasi secara sosial. "Perlu dipahami betul bahwa hasil negatif tidak memberikan garansi bahwa tidak sedang terinfeksi COVID-19," katanya.

Karena itu, imbauan pemerintah agar masyarakat benar-benar menjaga jarak dan mengatur aktivitas di luar rumah serta menghindari kerumunan tetap menjadi solusi utama. Sementara itu, Yurianto juga menekankan, hasil pemeriksaan positif tidak selalu membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Pada prinsipnya, kata dia, isolasi diri atau karantina perorangan dapat dilakukan oleh masyarakat untuk menghindari kemungkinan penyebaran COVID-19 atau penularan kepada orang lain. Sementara perawatan di rumah sakit diperlukan jika ada penyakit penyerta yang membutuhkan layanan rumah sakit.

"Oleh karena itu, sekalipun hasilnya negatif, tidak boleh menganggap bahwa dirinya betul-betul sehat dan terbebas dari corona virus desease2019. Bisa saja kalau saat ini negatif, kalau tidak hati-hati bisa saja tertular orang lain yang positif," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement