Sabtu 21 Mar 2020 21:45 WIB

Cegah Corona, Gereja Katolik Tunda Semua Peribadatan

Gereja Katolik menunda semua peribadatan untuk mencegah corona.

Rep: Febryan A/ Red: Muhammad Hafil
 Cegah corona, gereja Katolik tunda semua peribadatan. Foto:  Petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung menyemprotkan cairan disinfektan di area Gereja Katedral Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jumat (20/3). Penyemprotan cairan disinfektan secara menyeluruh ke ruangan dan fasilitas di area gereja tersebut bertujuan untuk mencegah sekaligus mengantisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19). Foto: Abdan Syakura(REPUBLIKA)
Foto: REPUBLIKA
Cegah corona, gereja Katolik tunda semua peribadatan. Foto: Petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung menyemprotkan cairan disinfektan di area Gereja Katedral Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jumat (20/3). Penyemprotan cairan disinfektan secara menyeluruh ke ruangan dan fasilitas di area gereja tersebut bertujuan untuk mencegah sekaligus mengantisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19). Foto: Abdan Syakura(REPUBLIKA)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gereja Katolik Indonesia menyatakan, semua keuskupan harus meniadakan semua ritual peribadatan yang melibatkan banyak orang guna mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Keputusan ini berlaku mulai 21 Maret hingga 3 April 2020.

"Mengimbau seluruh keuskupan di Indonesia diharuskan meniadakan misa peribadatan harian maupun mingguan dan semua ritual peribadatan yang melibatkan dan mendatangkan banyak orang, baik di tingkat paroki, lingkungan, wilayah dan sebagainya," kata Sekretaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta Romo V Adi Prasojo Pr, Sabtu (21/3).

Keputusan itu diambil setelah Romo Adi melakukan pertemuan dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Sabtu. Seperti diketahui gugus tugas ini dipimpin  Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo.

Romo Adi menyebut, gereja Katolik dan umat Katolik Indonesia senantiasa mendukung dan melaksanakan kebijakan pemerintah. “Gereja Katolik Indonesia merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, siap bersama-sama melakukan bela negara dan cinta tanah air,” ucapnya dalam siaran pers yang diterima Republika dari Kapusdatin BNPB Agus Wibowo, Sabtu (21/3).

Sementara itu, Doni Monardo kembali mengimbau agar semua pihak meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat terkait Covid-19. Sehingga, masyarakat mau melakukan upaya pencegahan dan mitigasi.

“Diharapkan korban jiwa dapat dikurangi,” kata Doni.

Di samping itu, Doni menyampaikan,Gereja Katolik Indonesia turut memberikan bantuan dalam penanganan Covid-19. Bantuan tersebut berupa dukungan dokter dan rumah sakit Katolik untuk penanganan pasien Covid-19.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement