Sabtu 21 Mar 2020 21:52 WIB

RSPI Sulianto Saroso Harap Pemerintah Tenangkan Masyarakat

Ini menyusul pandemi corona yang meluas di Indonesia.

Red: Endro Yuwanto
Warga berdiri di depan karangan bunga dukungan untuk tenaga medis dan staf Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso di Jakarta, Sabtu (21/3). (Antara/Aditya Pradana Putra)
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warga berdiri di depan karangan bunga dukungan untuk tenaga medis dan staf Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso di Jakarta, Sabtu (21/3). (Antara/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso (RSPISS) dr Moh Syahril berharap sejumlah langkah yang dilakukan oleh pemerintah dan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 dapat menenangkan masyarakat. Ini menyusul pandemi corona yang meluas di Indonesia.

"Beberapa langkah yang dilakukan satgas ini diharapkan mampu menenangkan masyarakat," kata Syahril saat ditemui di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Sabtu (21/3).

Langkah-langkah tersebut, lanjut Syahril, seperti penyerahan obat chloroiquine di rumah sakit secara bertahap, penerapan tes cepat covid-19 massal, hingga penggunaan Wisma Atlet Kemayoran sebagai rumah sakit darurat.

Menurut Syahril, langkah tersebut, khususnya Wisma Atlet yang disulap sebagai rumah sakit darurat, dapat mengurangi penumpukan pasien di sejumlah rumah sakit rujukan seperti RSPI Sulianti Saroso.

Lebih lanjut, Syahril berharap masyarakat tidak berbondong-bondong untuk datang ke rumah sakit rujukan tersebut ketika gejalanya ringan karena dikhawatirkan justru tertular.

"Lebih baik jangan periksa dulu ke rumah sakit, dokter setempat yang akan membuat kriteria apakah pasien tersebut perlu dirawat atau tidak," kata Syahril. "Bahkan akan ada Wisma Atlet dan beberapa hotel yang digunakan untuk karantina dan isolasi, tak harus di RSPI. Sehingga yang di rumah sakit memang bagi mereka yang berat, yang perlu infus, oksigen, dan lainnya."

Sementara itu, pelaksanaan tes cepat atau rapid test kembali ditegaskan Syahril sebagai upaya percepatan deteksi awal kepada orang yang diperkirakan melakukan kontak dengan pasien positif covid-19 sebelumnya. "Rapid test ini untuk membantu percepatan deteksi awal dan diproritaskan ke orang-orang yang diperkirakan kontak langsung melalui tracking yang dilakukan," ujar dia.

RSPI Sulianto Saroso telah menerima 1.000 butir chloroiquine dari Kementerian BUMN dan Gugus Tugas Penanganan COVID-19. Obat tersebut telah digunakan oleh beberapa negara dan menunjukkan hasil positif untuk penyembuhan, bukan untuk pencegahan covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement