REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sebanyak 107 warga negara asing (WNA) yang mengikuti Ijtima Dunia Zona Asia 2020 di Pakkato, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dilaporkan sudah dipulangkan ke negara masing-masing. Sementara sisanya 350 orang, masih bertahan di Hotel Grand Sayang menunggu pemulangan.
"Kami telah mengecek kondisinya, termasuk kesehatan, ketersediaan makanan, air minum, dan juga pola pengamanan oleh teman-teman dari kepolisian dan TNI. Alhamdulilah kondisinya relatif baik," tutur Pejabat Wali Kota Makassar, M Iqbal Suhaeb, Sabtu (21/3).
Sejauh ini, kata dia, para WNA yang masih ada cukup kooperatif. Meskipun ada salah seorang mengalami diare tetapi bisa ditangani dengan baik. "Tadi ada yang sakit diare tapi sudah ditangani tim kesehatan yang bertugas di sini," ungkap Iqbal di halaman Hotel Grand Sayang.
Rencananya, ujar mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel ini, pihaknya akan memulangkan seluruh WNA yang masih tertinggal dari total keseluruhan sebanyak 457 orang. "Sampai hari ini sudah tercatat 107 yang kembali ke negaranya, selebihnya 350 yang masih menunggu jadwal kepulangan. Insya Allah ini bertahap, malam ini dan juga besok sudah ada beberapa lagi yang akan pulang," ujarnya.
Iqbal memastikan, tempat tersebut telah diisolasi secara total dan tidak ada yang bisa keluar dan berbaur dengan masyarakat, begitupun warga yang akan masuk. "Bila kita lihat, hotel ini dikelilingi sungai. Kecuali mereka ingin ke bandara atau pelabuhan untuk pulang, baru kita beri izin keluar," ucap Iqbal menegaskan.
Sementara, Perwira Seksi Operasi Kodim 1408 BS, Mayor Dewa Putu, yang bertugas mengamankan lokasi tersebut mengatakan, WNA asal Malaysia hari ini telah meninggalkan hotel untuk menuju Kota Pare-Pare. "Mereka melapor akan kembali ke negaranya menggunakan kapal laut. Tujuannya ke Pelabuhan Nusantara Kota Pare-pare," ujar Dewa Putu.
Hingga saat ini, kondisi di lokasi isolasi WNA masih mendapat penjagaan dari aparat TNI dan Polri. Ketersediaan makanan dan obat-obat juga disiapkan selama proses karantina.