Sabtu 21 Mar 2020 23:47 WIB

Wisata Telaga Sarangan Magetan Ditutup

Wisata Telaga Sarangan Magetan ditutup hingga 29 Maret.

 Wisata Telaga Sarangan Magetan ditutup hingga 29 Maret (Foro: ilustrasi corona)
Foto: Republika/Abdan Syakura
Wisata Telaga Sarangan Magetan ditutup hingga 29 Maret (Foro: ilustrasi corona)

REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, Jawa Timur, akhirnya memutuskan menutup objek wisata Telaga Sarangan yang ada di Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan. Hal ini guna mencegah penularan virus Corona (COVID-19) setelah sebelumnya tetap membukanya untuk umum.

Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Magetan, Venly Tomi Nicholas, mengatakan, penutupan objek wisata andalan Pemkab Magetan itu berlaku mulai 19–29 Maret. Saat ini Bupati wilayah Magetan ditetapkan dalam status siaga bencana non-alam virus corona.

Baca Juga

"Demi kebaikan bersama, kami memutuskan untuk menutup objek wisata Telaga Sarangan," ujar Venly Tomi Nicholas kepada wartawan, di Magetan, Sabtu (21/3).

Penutupan objek wisata Telaga Sarangan memang sempat terjadi tarik ulur. Sebab, beberapa pelaku usaha di kawasan tersebut menghendaki agar Sarangan tetap dibuka untuk umum. Alasannya, agar pendapatan ekonomi mereka tidak berhenti.

Disparbud juga telah menjalankan protokol keamanan pengunjung ke Sarangan, seperti penyediaan alat pengukur suhu otomatis, cairan pembersih tangan, dan petugas medis yang selalu siap di lokasi. Pemkab juga mendirikan posko kesehatan di lokasi telaga.

Namun, setelah mendapat berbagai masukan dan mempertimbangkan dampak buruknya, keputusan untuk menutup Telaga Sarangan sementara waktu akhirnya ditempuh. Pihaknya mengaku tidak mau mengambil risiko besar.

Berstatus tertutup untuk umum, maka seluruh akses masuk ke Sarangan ditutup total, termasuk jalan alternatif. Akses itu hanya dibuka untuk warga setempat.

Penutupan tempat wisata tidak hanya berlaku untuk Telaga Sarangan, namun juga objek wisata lainnya. Dengan penutupan tersebut diharapkan bisa meminimalkan risiko penularan COVID-19.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement