Ahad 22 Mar 2020 06:46 WIB

Ratusan Masjid di London Ditutup karena Wabah Corona

Kerumunan di masjid menarik orang tua, rentan, dan mereka yang berisiko tinggi.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Muhammad Fakhruddin
Corona dan dampaknya terhadap pelaksanaan ibadah.(Republika.co.id)
Foto: Republika.co.id
Corona dan dampaknya terhadap pelaksanaan ibadah.(Republika.co.id)

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON - Dewan Muslim Inggris mengatakan, lebih dari 375 masjid di seluruh Inggris telah ditutup. Masjid menangguhkan jemaah, termasuk shalat Jumat menyusul pandemi virus Corona tipe baru atau Covid-19 yang semakin meluas.

Kabar tersebut muncul ketika dokumen pemerintah mengungkapkan bahwa jaga jarak sosial kemungkinan diterapkan di Inggris hingga musim gugur. Dewan Muslim Inggris mengatakan, selain masjid, pusat komunitas dan fasilitas sholat menangguhkan kegiatan jamaah, termasuk sholat berjamaah, acara, dan pernikahan.

Penangguhan tersebut mencakup beberapa masjid terbesar di Inggris, termasuk Masjid London Timur yang memiliki kapasitas 7.000 orang dan Masjid Pusat London dengan kapasitas 5.000 orang. Dewan awalnya membuat imbauan untuk menunda kegiatan jamaah masjid pada Senin setelah mendapatkan saran ahli dari British Islamic Medical Association and the British Board of Scholars and Islam.

Sekretaris jenderal Dewan Muslim Inggris Harun Khan mengatakan, bahwa yang terpenting kini adalah menjaga semua komunitas. Dia juga meyakinkan banyak masjid dan fasilitas sholat agar menaati saran ini dalam mencoba yang terbaik untuk meminimalkan penyebaran virus Corona.

"Kerumunan di masjid menarik orang tua, rentan, dan mereka yang berisiko tinggi. Dengan meningkatnya tingkat penularan dan jumlah kematian, demi keselamatan keluarga kita, komunitas dan masyarakat, kita tidak mampu mengambil risiko apa pun," ujar Harun dikutip Anadolu Agency, Ahad (23/3).

"Kita semua memiliki kewajiban Islam dan publik untuk melindungi satu sama lain dari bahaya, dan saya berharap masjid-masjid yang tersisa, pusat-pusat Islam, dan fasilitas doa di seluruh Inggris mengambil langkah luar biasa ini dalam masa-masa yang belum pernah terjadi sebelumnya ini dan menangguhkan semua kegiatan jamaah," ujarnya menambahkan.

Berkenaan dengan Inggris secara keseluruhan, dokumen pemerintah yang diterbitkan pada Jumat mengatakan bahwa jarak sosial atau social distancing kemungkinan harus dilaksanakan sampai musim gugur untuk mengendalikan wabah. Dokumen-dokumen tersebut mengatakan Inggris akan melakukan penggantian antara periode tindakan jarak sosial yang semakin ketat dan bahwa semua ini harus ada setidaknya selama satu tahun.

Korban meninggal dunia akibat virus Corona di seluruh Inggris mencapai 177, meningkat 40 kali dalam 24 jam dan termasuk peningkatan harian terbesar sejak dimulainya wabah. Covid-19 muncul di Wuhan, China Desember lalu, dan telah menyebar ke setidaknya 180 negara dan wilayah.

Dari hampir 298 ribu kasus yang dikonfirmasi, jumlah kematian sekarang mendekati mencapai 12.836, dan lebih dari 94 ribu telah pulih, menurut data dari worldometers. Meskipun jumlah kasus meningkat, sebagian besar yang terinfeksi hanya mengalami gejala ringan dan sembuh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement