REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Misranda Nalole, mengatakan pihaknya menyiapkan 20 tempat tidur di Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) sebagai rumah sakit rujukan. Ini untuk mengisolasi pasien yang positif virus corona baru atau Covid-19 di daerah itu.
"Jika terjadi lonjakan pasien, maka kami menyiapkan seluruh ruangan di bangunan G4 dan G3 sebagai cadangan," ungkpanya di Gorontalo, Sabtu.
Ia mengungkapkan komposisi tim medis yang khusus menangani pasien Covid 19 di RSAS terdiri dari Dokter Spesialis Paru 1 orang, Spesialis Penyakit Dalam 2 orang, dokter umum 8 orang, perawat 15 orang, dan petugas labratorium 1 orang.
Untuk alat rapid test Covid 19 dari, pihaknya mengaku belum mendapatkan informasi dan arahan mengenai distribusi alat tersebut dari pemerintah pusat.
Sementara itu, untuk spesimen pasien terduga Covid 19, masih dikirim ke Litbangkes di Jakarta. Sampai dengan 21 Maret 2020, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan spesimen 11 pasien dari laboratorium Litbangkes.
"Spesimen sementara berproses di Litbangkes, tadi kami sudah menelpon dan diminta menunggu hasilnya. Jika sudah ada hasilnya, Insya Allah kami akan umumkan," ungkapnya.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronoa Virus Disease 19 (GTPP Covid-19) Provinsi Gorontalo menyebut, hingga 21 Maret 2020 pukul 12.00 Wita angka Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pemantauan (PDP) bertambah.
Pada 19 Maret 2020, jumlah ODP sebanyak 83 orang dan bertambah menjadi 174 orang. Sedangkan PDP yang sebelumnya 9 orang, bertambah menjadi 12 orang. Dari 174, ada 66 orang yang selesai diperiksa dan sisanya 108 sedang dalam pemeriksaan.
Sedangkan PDP yang berjumlah 12 orang, satu diantaranya telah selesai diperiksa dengan hasil pemeriksaan spesimen negatif covid-19.