REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah korban virus corona terus meningkat di Italia. Ini membuat kompetisi sepak bola Serie A Liga Italia 2019/2020 dipastikan tidak akan kembali berlangsung tepat waktu. Bahkan, seorang ahli epidemiologi Pierlugi Lopalco memperkirakan kompetisi baru bisa bergulir secara normal setelah Oktober.
"Kita harus jelas dengan orang-orang, tetapi tanpa meneror mereka. Saya pikir mungkin tidak mungkin bagi orang banyak untuk menghadiri pertandingan sepak bola sebelum Oktober," kata Pierluigi Lopalco kepada La Repubblica dikutip Football Italia, Ahad (22/3).
Hingga kini, korban pandemi corona di Negeri Spageti bertambah 793 orang dalam 24 jam terakhir. Sementara para ahli memperingatkan situasi ini belum mencapai puncaknya.
Praktis, ambisi untuk mengembalikan pertandingan Serie A pada 2 Mei tampaknya tidak mungkin terjadi, karena terus meningkatnya virus Covid-19 dalam sedi kehidupan masyarakat Italia. Kecuali pertandingan bergulir tanpa penonton.
"Prediksi saya adalah bahwa tindakan pembatasan pergerakan akan berlanjut setidaknya sampai musim panas. Mungkin dan harus ada beberapa peringanan, jadi kita akan kembali bekerja, pergi keluar. Tapi itu semua harus dilakukan dengan sangat lambat dan hati-hati," sambung Pierlugi Lopalco.
Ini ajab menimbulkan masalah yang rumit bagi setiap klub dan juga pemangku kompetisi sepak bola Liga Italia. Pasalnya, beberapa pemain bakal habis kontrak pada 30 Juni mendatang.
Untuk membahas hal ini pihak Serie A dan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) akan mengadakan rapat pada Selasa (24/3).