Ahad 22 Mar 2020 11:58 WIB

Bisnis Pasokan Makanan Jadi Primadona di Tengah Covid-19

Perubahan pola konsumsi membuat permintaan terhadap pasokan bahan pangan meningkat.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Industri makanan (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Industri makanan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pandemi Covid-19 telah membawa dampak merugikan bagi perekonomian di negara-negara terjangkit. Terlepas dari melemahnya perekonomian, bisnis pasokan pangan menjadi satu dari sedikit industri yang mampu berdiri tegak di tengah terjangan pandemi Covid-19.

"Saat ini, rantai pasokan tetap kuat, tetap sehat," ujar CEO Chipotle, Brian Niccol, seperti dikutip dari CNBC, baru-baru ini.

Niccol mengatakan pandemi Covid-19 membuat industri makanan di Amerika Serikat (AS) bergolak. Kondisi ini terjadi karena pemerintah pusat dan daerah memerintahkan restoran dan kafe ditutup, kecuali layanan pesan antar.

Pada saat yang sama, permintaan terhadap swalayan atau bahan pangan meningkat karena masyarakat terdorong untuk menimbun cadangan makanan. Perubahan pola konsumsi ini dinilai membawa keuntungan tersendiri bagi perusahaan yang bergerak di bidang rantai pasokan makanan, seperti layanan pengantaran makanan.

"Kami mendapatkan (peningkatan) permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujar CEO Freshly, Michael Wystrach, perusahaan yang bergerak di bidang layanan pengantaran makanan.

Wystrach mengatakan otoritas pusat dan daerah bersikap sangat menjaga jalannya rantai pasokan makanan. Dia menyebut, Freshly turut berperan aktif memerangi pandemi Covid-19. Salah satunya dengan mendonasikan 500 ribu dolar AS kepada Meals on Wheels America untuk memberi dukungan kepada lansia selama pandemi Covid-19.

Perusahaan pendistribusian makanan, Sysco, juga berperan aktif membantu restoran-restoran kecil untuk beroperasi. Perusahaan ini membantu restoran-restoran yang tak memiliki sistem layanan pesan antar dan layanan pemesanan daring yang kuat untuk beropreasi dengan cara berbeda.

"Kami bekerja sangat keras untuk membantu restoran yang lebih kecil yang mungkin tidak memiliki kemampuan untuk melakukan (layanan pesan antar) dengan kemampuan mereka sendiri," kata CEO Sysco, Kevin Hourican.

Saat imbauan untuk berdiam diri di rumah santer digaungkan, Sysco mengambil peluang untuk merambah ke industri bahan pangan. Sysco telah berupaya menjalin kerja sama dengan swalayan bahan pangan terbesar di AS untuk menyediakan layanan pengantaran bahan-bahan pangan ke konsumen di rumah.

Sysco mengeklaim memiliki rantai pasokan makanan terbesar di AS. "Kami memiliki truk, pengemudi, makanan, dan kami bisa masuk serta benar-benar membantu pedagang eceran untuk mengisi rak-rak mereka," ujar Hourican.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement