REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah mengaku yerus melakukan pengendalian virus novel Corona (Covid-19) dengan deteksi dini. Salah satu caranya dengan membagi masyarakat yang dites menjadi beberapa kelompok yaitu orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pengawasan (ODP) hingga pasien dalam pengawasan (PDP).
Kepala Pusat Kesehatan TNI AD Mayjen Tugas Ratmono mengungkap untuk mengendalikan virus ini maka pihaknya membagi menjadi tiga yaitu OTG, ODP, hingga PDP. Ia menambahkan, membagi kelompok salah satunya menjadi OTG juga menjadi bagian untuk deteksi dini penularan virus ini. Kemudian setelah menjalin kontak erat dengan orang yang terinfeksi virus, dia melanjutkan, maka orang ini masuk dalam kategori ODP.
Ia menambahkan, mereka ini harus dipantau fasilitas kesehatan. Kemudian, dia melanjutkan, orang yang mengalami kasus berat seperti pneumonia atau sesak napas harus dibantu ventilator atau masuk ICU rumah sakit.
"Karena itu tes (Covid-19) ini sangat penting," ujarnya saat konferensi pers update penanganan Covid-19, di akun youtube saluran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Ahad (22/3).
Ia menambahkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah mengeluarkan kebijakan protokol siapa saja yang bisa melakukan tes ini. Ia mengungkap jika dulu hanya Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes yang bisa melakukannya maka sekarang sudah meluas misalnya bisa dilakukan pihak universitas.
"Upaya ini untuk mencegah dan deteksi dini penyebaran Covid-19," katanya.
Ia mengakui, dalam mengendalikan ini, koordinasi menjadi hal yang penting dilakukan semua pihak.