Ahad 22 Mar 2020 12:04 WIB

PLN Pastikan Pasokan Listrik Tetap Terjaga Selama WFH

Pasokan terjaga meski 90 persen pegawai PLN telah menjalankan WFH

90 persen pegawai PLN telah bekerja dari rumah. Sementara yang masih bekerja disediakan kendaraan antar-jemput dan makanan serta suplemen.
Foto: PLN
90 persen pegawai PLN telah bekerja dari rumah. Sementara yang masih bekerja disediakan kendaraan antar-jemput dan makanan serta suplemen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasokan listrik tetap aman dan pelayanan pelanggan terjaga meskipun diberlakukan kebijakan Work from Home (WFH) yang lebih luas hingga 90 persen bagi pegawai PLN. PLN menjamin, pemberlakuan kebijakan WFH telah diikuti dengan pembagian sistem kerja antar unit di PLN, penyediaan layanan pekerjaan yang bisa diakses dari rumah tinggal pegawai, sampai dengan pengidentifikasian unit-unit kritikal yang tetap harus dijaga 24 jam.

Pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk mengurangi kegiatan di luar rumah, dan melakukan pekerjaan-pekerjaan tanpa harus keluar dari rumah tinggal, dalam rangka mencegah penyebaran virus Covid-19 yang lebih luas. PLN mengikuti imbauan tersebut. Untuk memastikan ketersediaan pasokan dan pelayanan, PLN sejak sebulan terakhir telah mempersiapkan secara teknis dan menjadikan ketersediaan listrik kepada masyarakat sebagai prioritas layanan terpenting yang harus dijaga. 

“Pegawai PLN yang bertugas pada unit-unit Pengatur Beban, Transmisi, Distribusi, Pembangkit (Control Room dan Dispatcher Room), Call Center 123, Command Center, dan Posko Pelayanan Teknik, tetap kami siagakan, sehingga pelayanan listrik kepada pelanggan tetap terjaga maksimal,” ujar Direktur Utama Zulkifli Zaini. 

Terkait pegawai yang harus bekerja dan berada di kantor karena memegang tanggung jawab kritikal, tutur Zulkifli, PLN menyediakan kendaraan antar jemput dari rumah tinggal menuju kantor sehingga mengurangi interaksi pegawai-pegawai tersebut di tempat-tempat umum yang rawan penularan. "Mereka juga kami berikan tambahan makanan sehat dan vitamin untuk menjaga supaya tidak jatuh sakit,” imbuh Zulkifli. 

Selain itu, disediakan juga ruang pemeriksaan kesehatan khusus beserta tenaga medis dan peralatan pendukung untuk memonitor kondisi kesehatan pegawai yang harus bekerja di unit-unit kritikal tersebut.

Pemeriksaan kesehatan yang lebih rutin dan tambahan asupan vitamin juga diberikan bagi petugas Contact Center PLN 123 supaya tetap dapat melayani masyarakat selama 24 jam 7 hari dalam seminggu, untuk berbagai macam layanan dari mulai informasi tagihan rekening listrik, pelayanan pengaduan gangguan dan pelayanan penyambungan baru maupun tambah daya.

Ia menambahkan, pegawai PLN juga dibagi dalam kelompok-kelompok berbeda (split team) untuk memastikan pekerjaan dan layanan rutin tetap berlangsung. Sementara unit-unit yang bersifat pendukung dan administratif di kantor-kantor PLN, baik di pusat maupun daerah, para pegawainya diminta untuk bekerja dari rumah.

"Dengan cara dan pengelolaan pekerjaan seperti itu, PLN memastikan dan menjamin pasokan listrik kepada pelanggan tetap terjaga selama pemberlakukan kebijakan WFH maupun split team," tutur Zulkifli Zaini. 

Pihaknya, ucap Zulkifli, telah memetakan, bagian-bagian mana yang harus tetap bekerja penuh tidak boleh berhenti atau 24 jam. begitu juga dengan bagian yang dapat dijalankan melalui kantor-kantor PLN, dan yang dapat dikerjakan oleh pegawai dari tempat tinggal mereka. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement