Ahad 22 Mar 2020 17:07 WIB

Dua Warga Banyumas Positif Covid 19, Satu Meninggal Dunia

Pasien meninggal asal Banyumas sebelumnya dirawat di RS Ciracas JakartaTimur.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja membersihkan ranjang pasien di salah satu ruang isolasi. ilustrasi
Foto: Antara/Moch Asim
Pekerja membersihkan ranjang pasien di salah satu ruang isolasi. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Warga Banyumas yang positif mengidap Covid 19, hingga Ahad (22/3) ini tercatat ada dua orang. Bupati Banyumas dalam keterangannya, Ahad (22/3) pagi, menyebutkan satu orang pasien positif masih dirawat di RSU Margono Soekarjo Purwokerto.

Sedangkan satu pasien positif yang meninggal, meninggalnya tidak di RS yang ada di Kabupaten Banyumas. ''Pasien asal Banyumas yang meninggal, sebelumnya dirawat di RS Ciracas Jakarta Timur. Yang bersangkutan merupakan warga Desa Karangnangka Kecamatan Kedungbanteng, dan sudah dimakamkan di desanya di Karangnangka,'' katanya.

Baca Juga

Terkait kejadian itu, Husein menyatakan, anggota keluarga yang meninggal sudah diisolasi di rumahnya. Sedangkan warga desa yang datang melayat ke rumah duka, dalam pengawasan.

''Hal ini kita lakukan untuk jaga-jaga bila ada yang mengalami gejala Covid 19. Semoga saja tidak ada yang terjangkit,'' katanya.

Sedangkan untuk warga yang dalam perawatan ruang isolasi RSU Margono Soekarjo, menurut Husein, merupakan warga Kelurahan Purwokerto Lor, Kecamatan Purwokerto Timur. Dalam pemeriksaan, yang bersangkutan sebelumnya telah melakukan perjalanan ke sejumlah kota di Jawa Tengah, antara lain ke Solo.

''Kita juga sudah melakukan tindak lanjut atas kasus ini. Investigasi tracking mulai dilakukan, sehingga siapa pun yang melakukan interaksi dengan pasien bisa dilakukan pemantauan,'' katanya.

Husein juga menyatakan, berdasarkan laporan yang dia terima, hingga Ahad (22/3, di wilayahnya  ada sebanyak 164 orang ODP (Orang Dalam Pemantauan) atau meningkat 12 orang dibanding hari sebelumnya. Sedangkan untuk pasien dalam pengawasan, ada sebanyak sembilan orang atau bertambah tiga orang.

Terkait hal itu, Husein meminta masyarakat tetap tenang dan menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Salah satunya dengan rutin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir. Selain itu, betul-betul menerapkan social distancing atau menjaga jarak bila berada dalam kerumunan.

''Jangan sentuh wajah dengan tangan, kecuali kondisi tangan sudah benar-benar bersih dan steril,'' katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement