REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia meminta masyarakat mengonsumsi makanan bergizi dan tidak merokok untuk menghindari penularan virus novel corona (Covid-19). Meski tak menjamin terbebas dari kemungkinan penularan virus, upaya ini meminimalisasi penularan Covid-19.
Kepala Satuan Tugas Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Covid-19 Pengurus Besar (PB) IDI Zubairy Djoerban mengatakan, sebenarnya baik orang sehat atau orang yang sakit memang penting memastikan kandungan makanannya mencukupi gizi. "Yaitu makanan bergizi, protein, berkalori. Selain itu tidak merokok atau tidak mengkonsumsi alkohol," ujarnya saat video conference pandangan dokter mengenai situasi Covid-19 di Indonesia terkini, Ahad (23/3).
Kendati demikian, ia mengakui pola hidup itu tidak menjamin seseorang terbebas dari penularan virus. Bahkan, dia melanjutkan, seorang atlet bisa tertular virus itu kalau menjalin kontak dekat dengan orang yang terinfeksi Covid-19.
"Jadi memang upaya itu (mengkonsumsi makanan bergizi) tidak bisa mencegah (penularan Covid-19). Hanya saja kalau fisiknya baik dan melakukan pola hidup itu maka kalau tertular tidak berat kondisinya," katanya.
Bahkan, ia menyontohkan kasus meninggalnya pasien positif Covid-19 di Italia umumnya dialami orang yang berusia lanjut yang memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, jantung, dan paru, atau merokok. Terkait tambahan vitamin untuk menunjang kondisi tubuh, ia menegaskan sebenarnya tidak membutuhkan tambahan vitamin atau suplemen.
Kendati demikian, ia mempersilakan jika masyarakat ingin menambahnya dengan mengkonsumsi vitamin C, selenium, hingga minum susu.