Senin 23 Mar 2020 01:06 WIB

Cegah Corona, LRT Palembang Kurangi Rangkaian

LRT Palembang menerapkan praktik social distancing di stasiunnya.

Petugas membersihkan gerbong kereta Light Rail Transit (LRT) dengan menggunakan cairan disinfektan di Depo Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan, Palembang, Selasa (10/3/2020). ( Antara/Nova Wahyudi )
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Petugas membersihkan gerbong kereta Light Rail Transit (LRT) dengan menggunakan cairan disinfektan di Depo Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan, Palembang, Selasa (10/3/2020). ( Antara/Nova Wahyudi )

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- PT Kereta Api Indonesia bersama Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatra Selatan mengubah jadwal perjalanan Light Rail Transit Sumsel. Yaitu dari 74 perjalanan menjadi 56 perjalanan per hari untuk mengantisipasi penyebaran Corona Virus Disease-19 (Covid-19).

Manajer Humas Divisi Regional III Palembang Aida Suryanti di Palembang, Ahad (22/3), mengatakan penyesuaian tersebut sudah dilakukan sejak Sabtu (21/3) agar masyarakat masih dapat memanfaatkan LRT Sumsel untuk berangkat menjalankan aktivitas.

Baca Juga

“Operasional LRT Sumsel akan disesuaikan menjadi pukul 06.53 WIB hingga 18.03 WIB. Penyesuaian jadwal sementara ini kami lakukan sebagai salah satu langkah antisipasi pencegahan penyebaran virus corona serta mendukung kebijakan pemerintah terkait social distancing," ujar Aida.

Aida menambahkan Stasiun Kereta penumpang jarak jauh mulai dari Kertapati sampai Lubuk Linggau dan 13 stasiun LRT Sumsel telah dibuat marka-marka social distancing. Seperti di antrean boarding, check in mandiri, tempat duduk ruang tunggu, loket, pintu masuk, dan lift.

Selain di stasiun, social distancing ini juga dilakukan di dalam kereta LRT dengan memberikan jarak tempat duduk serta pegangan tangan antarpenumpang.

Sebelumnya langkah-langkah pencegahan virus Covid-19 telah dilakukan oleh PT KAI Divre III Palembang dengan melakukan penyemprotan dan pencucian kereta dan stasiun penumpang jarak jauh dan LRT menggunakan desinfektan.

Selain itu sesuai aturan protokol pencegahan bagi penumpang yang sedang sakit untuk tidak melakukan perjalanan dan bagi penumpang dengan suhu tubuh 38 derajat tidak diperbolehkan berangkat dan diarahkan untuk memeriksakan diri ke pos kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Aida berharap masyarakat mendukung upaya tersebut dengan mematuhi pentujuk garis pembatas yang disediakan di stasiun dan LRT Sumsel.

“Pelaksanaan social distancing ini akan terus disosialisasikan,” kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement