REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam Sholeh mengimbau masyarakat untuk melakukan shalat ghaib. Hal tersebut dilakukan guna mendoakan umat Islam yang wafat akibat merebaknya virus Covid-19 alias Corona.
"Shalat ghaib bisa dilaksanakan di rumah masing-masing baik berjamaah maupun sendiri-sendiri," kata Asrorun Niam Sholeh dalam keterangan tertutlis di Jakarta, Ahad (22/3).
Asrorun juga mengimbau agar masyarakat melakukan qunut nazilah di setiap shalat fardlu. Hal tersebut dilakukan agar terhindar dari wabah serta berdoa agar wabah segera sirna.
Dia meminta pemerintah untuk melakukan pengurusan jenazah (tajhiz al-janaiz) mengikuti ketentuan fatwa MUI Nomor 14/2020. Artinya, pengurusan jenazah terpapar COVID-19, terutama dalam memandikan dan mengkafani harus dilakukan sesuai protokol medis dan dilakukan oleh pihak yang berwenang dengan tetap memperhatikan ketentuan syariat.
"Sedangkan untuk menshalatkan dan menguburkannya dilakukan sebagaimana biasa dengan tetap menjaga agar tidak terpapar COVID-19," kata Asrorun lagi.
Sementara, kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 64 kasus menjadi 514 orang. Jumlah angka kematian juga bertambah 10 orang menjadi 48. Data tersebut dihitung hingga hingga Ahad sore ini.
"Ada penambahan kasus yang sembuh, sudah dua kali dites hasilnya negatif sebanyak sembilan orang, menjadi 29 orang," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto.
Penambahan sebanyak 64 kasus baru tersebut berasal dari DKI Jakarta (40), Jawa Barat (4), Jawa Tengah (1), Jawa Timur (15), Kalimantan Selatan (1), Maluku (1), dan yang terbaru adalah Papua (2).