REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya mencatat jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) terkait Covid-19 terus bertambah. Saat ini, terdapat empat PDP dan 66 ODP di Kota Tasikmalaya per Ahad (22/3).
Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman bersama sejumlah forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kota Tasikmalaya melakukan woro-woro ke sejumlah tempat keramaian. Tujuannya tak lain untuk mengingatkan warga agar tetap di rumah.
"Kita sudah tanggap darurat Covid-19. Warga jangan keluar rumah kalau tidak perlu," kata dia, Ahad.
Ia mengatakan, pemkot juga sudah mulai melakukan persiapan sejumlah persiapan, termasuk menyiagakan alat pelindung diri (APD) untuk para petugas medis. Ia menyebutkan, saat ini Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya memiliki cadangan 40 set ADP.
"Sementara masih cukup. Kita juga sudah minta tambahan ke provinsi," kata dia.
Ihwal anggaran, Pemkot Tasikmalaya telah menyiapkan Rp 1 miliar dari anggaran tak terduga yang ada di Badan Pananggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menangani Covid-19. Jika anggaran itu kurang, pemkot akan melakukan pergeseran anggaran dana alokasi khusus (DAK) yang ada di Dinas Kesehatan. Dana itu akan digunakan untuk pembelian disinfektan, hand sanitizer, APD, masker, dan lain sebagainya untuk antisipasi Covid-19.
Budi berharap, barang-barang yang menjadi kebutuhan untuk antisipasi virus corona dapat segera terpenuhi. "Kita sudah komunikasi dengan pihak provinsi juga dengan pihak ketiga yang sanggup. Karena ini kondisi darurat," kata dia.