Senin 23 Mar 2020 10:11 WIB

Seribu Hand Sanitizer Dibagikan di Wilayah Zona Merah 

Distribusi penyanitasi tangan dilakukan bertahap agar warga memperolehnya gratis.

Satuan Tugas Kemanusiaan Pencegahan Covid-19 yang dibentuk oleh International Networking for Humanitarian (INH) mendistribusikan 1.000 hand sanitizer, masker, dan melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah wilayah di Jabodetabek, Ahad (22/3).
Foto: dokpri
Satuan Tugas Kemanusiaan Pencegahan Covid-19 yang dibentuk oleh International Networking for Humanitarian (INH) mendistribusikan 1.000 hand sanitizer, masker, dan melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah wilayah di Jabodetabek, Ahad (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Demi menekan penyebaran virus corona baru (Covid-19), Satuan Tugas Kemanusiaan Pencegahan Covid-19 mendistribusikan 1.000 hand sanitizer, masker, dan melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah wilayah di Jabodetabek, Ahad (22/3).

Satgas ini dibentuk oleh International Networking for Humanitarian (INH) bekerja sama dengan Teras Ziswaf, Ukhuwah Al Fatah Rescue (UAR), Sahabat Relawan INH (SHARE INH).

Ketua INH Luqmanul Hakim menjelaskan, distribusi penyanitasi tangan dilakukan secara bertahap agar warga yang kehabisan pembersih tangan dan masker bisa mendapatkannya secara gratis melalui program ini.

"Saat ini banyak warga yang kebingungan mencari masker dan pembersih tangan karena kehabisan di mana-mana, jadi kami jatah berapa ratus per hari untuk mereka yang membutuhkan," ungkap Luqmanul di Kantor INH, Jalan Gandaria Tengah,  Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Sementara aktivitas penyemprotan disinfektan dilakukan di pusat-pusat keramaian. Saat ini pihaknya memfokuskan kegiatan itu di sejumlah titik di Bogor dan Bekasi.

"Bagi masyarakat yang membutuhkan penyemprotan, kita akan layani secara gratis," ucapnya.

Hal sama dikatakan aktivis Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR), Suhartono, bahwa masyarakat tengah kesulitan mendapat masker dan hand sanitizer karena para penyedia barang tersebut sudah kehabisan stok.

"Kita berharap pandemi ini segera berlalu. Tetapi saat ini kita harus fokus dan saling menjaga agar penyebaran virus corona tidak melebar. Saya minta Pemerintah juga cepat tanggap terhadap kesulitan yang dialami masyarakat," katanya.

Sementara, Koordinator Nasional Satgas Pencegahan Covid-19 Suprianto mengatakan, semua pihak perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak panik dalam menghadapi ancaman wabah Covid-19.

Menurutnya yang perlu diperhatikan masyarakat saat ini adalah kewaspadaan dan kesadaran diri untuk menjaga imunitas tubuh dengan lebih baik sebagai bentuk pencegahan utama.

"Melawan Covid-19 harus bersama-sama. Langkah awalnya masyarakat harus mengenali dan memahami apa itu virus corona, sehingga nantinya kita tidak panik dan bisa melakukan langkah-langkah pencegahannya," imbuh Suprianto.

Dia menjelaskan, secara global, lebih dari 10 ribu warga dunia telah meninggal akibat Covid-19 yang kemunculan awalnya berasal dari Wuhan, Cina, pada Desember 2019.

Indonesia, sebagai negara Asia Tenggara dengan jumlah kematian tertinggi pertama cukup menjadi perhatian dunia. 

Sejak kemunculan kasus pertama hingga saat ini, jumlah yang meninggal mencapai 38 orang, melebihi angka yang sembuh hanya 20 orang dari total 450 kasus.

 "Melihat kondisi negara kita sekarang, saya berharap semua pihak bersama-sama melakukan pencegahan Covid-19. Kami juga di sini siap membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan, jangan segan untuk menghubungi," kata Suprianto. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement