REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar-bank di Jakarta pada awal pekan kembali tertekan menembus level Rp 16.500 per dolar AS. Pada pukul 09.53 WIB, rupiah bergerak melemah 590 poin atau 3,7 persen menjadi Rp 16.550 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.960 per dolar AS.
"Rupiah kemungkinan bisa tertekan lagi hari ini mengikuti sentimen negatif yang membayangi pergerakan aset berisiko pagi ini seperti indeks saham futures AS, indeks saham Australia, Nikkei (Jepang) dan Kospi (Korea Selatan) yang bergerak negatif serta sebagian mata uang Asia yang melemah terhadap dolar AS," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures di Jakarta, Senin (23/3).
Menurut Ariston, kekhawatiran terhadap peningkatan penyebaran wabah Covid-19 ditambah dengan stimulus pemerintah AS senilai 1,3-2 triliun dolar AS yang belum mencapai kata sepakat dengan senat AS, menjadi penyebab sentimen negatif tersebut.
WHO sendiri masih terus melaporkan peningkatan kasus penularan wabah COVID-19 di dunia dengan lebih dari 294 ribu positif.