Disinfektasi dilakukan ke badan pesawat, kru dan logistik medis di di dalam kabin.
REPUBLIKA.CO.ID, NATUNA -- Protokol kesehatan WHO harus diterapkan dengan disiplin dan cermat untuk menghindari terjadinya "imported case" ke Indonesia, termasuk pesawat TNI yang dikerahkan untuk mengangkut sejumlah logistik medis dari Tiongkok.
Sesaat setelah mendarat di Lanud Raden Sadjad (Rsa) Natuna, pesawat C130 Hercules nomor ekor A-1333 dari Skadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh Malang, melakukan sejumlah prosedur seperti disinfektasi seluruh kru pesawat, bagian luar pesawat, kokpit, termasuk sejumlah logistik medis di dalam kabin.
"Kami harus menerapkan sejumlah prosedur berdasarkan protokol kesehatan dari WHO terhadap kru, pesawat, dan barang bawaan agar terhindar dari potensi terbawanya virus Covid-19 dari Tiongkok, termasuk melakukan isolasi terhadap kru pesawat untuk diobservasi kesehatannya," kata Kasubdispenum Dispenau Kolonel Sus Muhammad Yuris.
Setelah menempuh perjalananan selama lebih kurang 27 jam sejak Sabtu (21/3/2020) pukul 06.55 WIB dan melakukan perhentian di lima bandara untuk mengisi ulang bahan bakar, pesawat Hercules A-1333 akhirnya tiba kembali di Lanud Rsa Natuna, Ahad (22/3/2020) pukul 09.26 WIB.
Direncanakan pagi ini, Senin (23/3/2020) pesawat akan terbang ke Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta dan akan diterima Wamenhan RI, Kasum TNI, dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk selanjutnya logistik medis akan didistribusikan kepada tim penanganan medis Covid-19.