REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengingatkan, kepatuhan menjalankan ketentuan dan saran ilmuwan yang berkompeten di bidang medis, khususnya soal corona atau Covid-19, merupakan cermin keberimanan dan kepatuhan kepada Allah SWT. Mengabaikannya berarti tidak takut dan tidak mematuhi ketentuan Allah SWT.
"Dan kalau itu yang terjadi maka itu sama saja artinya kita telah mencampakkan diri kita ke dalam kebinasaan, dan itu dilarang oleh agama," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.
Anwar mengungkapkan, salah satu tujuan disyariatkannya agama Islam adalah melindungi jiwa manusia. Karena itu orang yang beriman tidak diperkenankan untuk mencampakkan dan membiarkan dirinya jatuh ke lembah kebinasaan. Maka, harus berusaha dan berjuang untuk tetap selamat dan tidak sakit.
"Untuk membantu kita mewujudkan apa yang diinginkan tersebut diperlukan ilmu. Ilmu yang diperlukan untuk itu selain ilmu agama juga ilmu-ilmu yang terkait dengan natural sciences atau lebih khusus lagi dengan bioscienses dan lainnya," kata dia.
Karena itu pula, tidak mungkin bagi sebagian besar orang untuk bisa mengetahui dan menguasai ilmu-ilmu tersebut karena bidang dan perhatian setiap orang berbeda-beda. Dengan demikian, tugas dan kewajiban masing-masing adalah mendengarkan nasihat dan pandangan dari mereka yang ahli pada bidangnya.
"Karena kita yakin dalam nasihat dan pandangan-pandangan mereka tersebut terdapat kebenaran yang telah mereka temukan dan gali dari ayat-ayat Allah yang ada. Ayat-ayat Allah yang mereka gali dan pelajari di sini tentu bukan hanya ayat-ayat qouliyah atau ayat-ayat Alquran saja," katanya.
"Tetapi juga ayat-ayat kauniyah yaitu ayat-ayat atau hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan yang telah dibuat dan ditetapkan oleh Allah di dalam alam itu sendiri yang telah mereka susun dan sistematisasikan menjadi ilmu termasuk menyangkut virus corona ini," tambahnya.
Saat ini, Anwar menyampaikan, para ilmuwan tersebut telah menyatakan virus corona ini berbahaya dan menular. Mereka juga sudah menyampaikan bagaimana cara-cara menghindarinya. "Untuk kebaikan dan kemaslahatan, kita harus mengikuti petunjuk dari para ahli. Apa yang mereka sampaikan adalah sunnatullah atau ayat-ayat Allah juga yang harus kita perhatikan.