Senin 23 Mar 2020 13:06 WIB

Tim Buser Askar Kauny Sterilisasi Rumah Tahfiz

Saat sterilisasi, Tim Buser Askar Kauny dilengkapi peralatan lengkap

Tim Buser Covid-19 Askar Kauny telah mensterilkan 10 mahad (pondok) dan rumah tahfiz, terutama di wilayah Jabodetabek.
Foto: Yayasan Askar Kauny
Tim Buser Covid-19 Askar Kauny telah mensterilkan 10 mahad (pondok) dan rumah tahfiz, terutama di wilayah Jabodetabek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sesuai imbauan pemerintah, Yayasan Askar Kauny (YAK) menginstruksikan para karyawannya untuk bekerja dari rumah (work from home). Namun, tak semua staf YAK bekerja dari rumah. Manajemen YAK membentuk Tim Buser Covid-19 Askar Kauny untuk melakukan berbagai tugas dalam pencegahan penyebaran virus corona di berbagai pondok dan rumah tahfiz yang dikelola YAK.

Setelah bekerja sejak Rabu (18/3), Tim Buser Covid-19 Askar Kauny telah mensterilkan 10 mahad (pondok) dan rumah tahfiz, terutama di wilayah Jabodetabek. Tim Buser Covid-19 Askar Kauny dilengkapi peralatan lengkap sesuai standar berupa pakaian pelindung, masker, sarung tangan dan penutup kaki. 

"Sejak kami memutuskan staf untuk bekerja di rumah, kami langsung bentuk Tim Buser Covid-19 Askar Kauny. Tujuannya agar mahad (pondok) para santri yatim duafa penghafal quran bisa steril, agar mereka bisa fokus mengaji," ungkap Direktur Utama Yayasan Askar Kauny, Deny Ibnu Hajar.

Deny menyatakan, Tim Buser Covid-19 Askar Kauny menargetkan bisa melakukan sterilisasi sekitar 60 mahad dan rumah tahfiz di Jabodetabek. Namun, rupanya penyemprotan disinfektan ini banyak diminta warga, para pengurus masjid dan pengasuh pondok lainnya. "Kami masih mendata berbagai permintaan ini, karena banyak sekali, sementara bahan disinfektan sudah langka," beber Deny.

Manajer mahad Askar Kauny, Azza Muhammad Nisfi mengaku para santri dan pengasuh sangat terbantu dengan sterilisasi pondok dan rumah tahfiz. Para santri, kata Azza, tetap berada di pondok dengan dibekali dengan edukasi mencegah virus corona dari diri sendiri. "Kami putuskan para santri tetap di pondok, sesuai imbauan pemerintah. Para orang tua juga kami minta untuk tidak dulu datang ke pondok, untuk mencegah penyebaran virus corona," jelas Azza.

Di pondok, kata Azza, para santri tetap menghafal quran dan beraktivitas seperti biasa. Namun, peraturan seperti 'social distancing' atau menjaga jarak diterapkan kepada para santri. "Kami juga tegaskan para santri untuk memperhatikan temannya menjaga kebersihan. Jika ada santri yang sakit harus segera lapor ke pengasuh," imbuhnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement