REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Slamet Soebjakto tidak menampik adanya kekhawatiran dampak wabah Covid-19 sebagai pandemik global yang akan mempengaruhi kinerja ekspor dalam negeri, termasuk ekspor komoditas kakap putih. Namun, Slamet optimistis, hal tersebut tidak akan berlangsung lama.
Menurutnya, produksi di hulu tetap jalan paling tidak untuk memenuhi konsumsi dalam negeri. Di samping itu, pemerintah akan memperkuat market intelejen untuk mencari kemungkinan ekspansi tujuan ekspor di luar negara tujuan ekspor utama.
"Memang ada indikasi terganggunya ekspor akibat wabah Covid-19 ini. Kita berdoa saja tidak berlangsung lama. Saya masih cukup optimistis, kalau sektor berbasis pangan ini tetap akan punya peluang besar ke depan," ujar Slamet dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Senin (23/3).
Slamet mencontohkan, petambak di Kabupaten Demak yang mampu membudidayakan ikan kakap putih di tambak air payau. Hal tersebut, ditandai dengan sukses panen kakap putih dengan produksi mencapai 3 ton per ha.
Slamet menyebut, kakap putih merupakan komoditas ikan laut ekonomis tinggi. Dimana dalam perkembanganya, komoditas ini, juga berhasil dikembangkan secara masal di tambak air payau.
Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, memilih Kabupaten Demak sebagai kawasan uji coba budidaya kakap putih di tambak.
"Bentuk dukungan yang telah diberikan yakni benih kakap putih sebanyak 200 ribu ekor, di samping melakukan transfer teknologi budidaya secara intensif kepada para pembudidaya," ucap Slamet.
Slamet menyambut baik kesuksesan uji coba budidaya kakap putih yang dikembangkan di Kabupaten Demak tersebut. Slamet mengatakan, KKP saat ini tengah mendorong komoditas kakap putih sebagai salah satu andalan komoditas ekspor Indonesia.
"Selain di laut, kami saat ini juga menginisiasi sentra pengembangan kakap putih di tambak seperti di Pinrang, Sulawesi Selatan dan yang terbaru, kita akan dorong juga di Kabupaten Demak, Jawa Tengah," kata Slamet.