Senin 23 Mar 2020 14:15 WIB

Klub-Klub Brasil Tawarkan Stadion Rawat Pasien Corona

Bahia, Athletico Paranaense, dan Sao Paolo di antara klub-klub tersebut.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Stadion Morumbi, kandan Sao Paolo (ilustrasi). Sao Paolo menawarkan Stadion Morumbi sebagai tempat perawatan pasien Covid-19.
Foto: EPA-EFE/Sebastiao Moreira
Stadion Morumbi, kandan Sao Paolo (ilustrasi). Sao Paolo menawarkan Stadion Morumbi sebagai tempat perawatan pasien Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Klub-klub sepak bola top di Brasil menawarkan stadion dan tempat latihan mereka untuk dijadikan tempat perawatan pasien corona. Bahia, Athletico Paranaense, dan Sao Paolo di antara klub-klub yang memberikan penawaran tersebut untuk melawan pandemi virus corona, bersama Flamengo dan Santos.

"Kami menempatkan pusat pelatihan kami di disposisi pemerintah untuk menerima pasien dengan Covid-19, selama yang mereka butuhkan," kata Bahia via Twitter, dikutip dari Daily Mail, Senin (23/3).

Baca Juga

Bahia mengatakan memiliki tiga paviliun dengan 28 kamar di pusat pelatihan Fazendao dan pihak berwenang akan segera mengangkut pasien ke sana.

"Kami akan mentransfer ke pasien Covid-19 yang tidak memerlukan perawatan kompleks ke Fazendao," kata gubernur negara bagian Bahia, Rui Costa.

Klub Curitiba, Athletico, menawarkan stadion dan tempat latihan mereka, tempat juara dunia Spanyol berlatih selama Piala Dunia 2014, kepada pihak berwenang untuk penggunaan apa pun dianggap perlu.

Sao Paulo juga menawarkan fasilitas mereka, termasuk Stadion Morumbi yang menjadi tuan rumah pertandingan pembukaan Copa America tahun lalu. Banyak klub Brasil juga menggunakan akun media sosial mereka untuk memberikan informasi kesehatan masyarakat kepada penggemar.

Negara terbesar di Amerika Selatan sejauh ini mengonfirmasi 621 kasus virus korona, dengan enam kematian dikonfirmasi.

Kompetisi sepak bola di negara itu ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Di Brasil saat ini ada 1.128 orang infeksi virus corona yang dikonfirmasi dan 18 orang meninggal dunia.

Menteri Kesehatan Luiz Henrique Mandetta pada Jumat memperkirakan virus itu akan mencapai puncaknya di negara itu antara April dan Juni, penurunan infeksi Covid-19 mulai September. Mandetta memperingatkan sistem kesehatan di negara berpenduduk 210 juta orang itu bisa mencapai puncak pada akhir April. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement