Senin 23 Mar 2020 15:52 WIB

Pasukan Keamanan Nigeria Evakuasi Jemaat Gereja

Pasukan keamanan Nigeria hentikan misa demi cegah penularan Covid-19

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Pekerja medis mengecek kondisi pasien. Demi mencegah penyebaran Covid-19, Lagos dan negara bagian lainnya di Nigeria sudah mengumumkan larangan pertemuan besar. Termasuk di pusat-pusat peribadatan. ilustrasi.
Foto: AP
Pekerja medis mengecek kondisi pasien. Demi mencegah penyebaran Covid-19, Lagos dan negara bagian lainnya di Nigeria sudah mengumumkan larangan pertemuan besar. Termasuk di pusat-pusat peribadatan. ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Pasukan keamanan Nigeria mengevakuasi jemaat gereja. Langkah ini dilakukan untuk menahan laju penyebaran virus corona yang dikenal sebagai Covid-19.

Polisi dan anggota pasukan keamanan Nigeria Security and Civil Defense Corps (NSCDC) menyerbu beberapa gereja di barat daya kota Abeokuta dan Lagos. Saksi mata mengatakan pasukan keamanan menghentikan misa.

Baca Juga

"Beberapa anggota polisi dan korps keamanan sipil mendatangi gereja kami yang berada di kota Abeokuta dan mengejar jemaat, tiba-tiba kami harus mengakhiri misa," kata salah satu jemaat David Oyewole kepada kantor berita Turki Anadolu Agency, Senin (23/3).

Demi mencegah penyebaran Covid-19, Lagos dan negara bagian lainnya di Nigeria sudah mengumumkan larangan pertemuan besar. Termasuk di pusat-pusat peribadatan. Media setempat melaporkan sebagian besar gereja di Abuja tidak menggelar misa minggu.

Hingga saat ini Nigeria sudah mengonfirmasi 30 kasus Covid-19. Kasus pertama muncul di Lagos.

Covid-19 pertama kali muncul di Wuhan, China pada Desember tahun lalu. Sebanyak 167 negara dan wilayah kedaulatan sudah mengumumkan kasus Covid-19.

Berdasarkan data Center for Systems Science and Engineering (CSSE) dari Johns Hopkins University hingga saat ini sudah ada 339.259 kasus di seluruh dunia. Sebanyak 98.834 pasien dinyatakan sembuh dan 14.706 meninggal dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement