REPUBLIKA.CO.ID, MADRID — Mantan presiden Real Madrid yang meninggal karena virus corona baru, Lorenzo Sanz, akan selalu diingat oleh semua orang yang terhubung dengan Real Madrid. Pada masa kepemimpinannya, kesuksesan Los Blancos dalam era modern dimulai dengan memenangkan Piala Eropa (sekarang Liga Champions) ketujuh di Amsterdam.
Dilansir dari Marca, Senin (23/3), Sanz bukanlah lulusan sekolah bisnis. Namun, dia memiliki pengalaman usaha sukses sejak usia muda. Dia pernah melakukan pekerjaan sebagai penata rambut.
Dia kemudian berhasil menjadi pengembang real estat. Dia pun menimbun pundi-pundi kekayaan dari sektor konstruksi pada 1980-an hingga 1990-an.
Sanz kemudian menjadi presiden Real Madrid, sebuah klub besar kebanggan rakyat Spanyol, khususnya Kota Madrid. Ia menggantikan Ramon Mendoza pada 1995. Dia pun sukses membawa Madrid ke era keemasan.
Dia begitu bertanggung jawab dan mencintai klub ini. Dia memiliki jikawa seorang direktur olahraga. "Ketika saya menyingsingkan lengan baju saya, saya hanya perlu 24 jam untuk merekrut seseorang," kata Sanz dahulu.
Tak hanya terlibat langsung dalam memerinci nama-nama pemain yang akan dikontrak serta negoisasi, dia juga memantau secara langsung target pemain yang akan dibelinya sebelum direkrut. Maka, tak heran, pembelian Madrid kala itu mendatangkan kejayaan.
Gol Pedrag Mijatovic ke gawang Juventus di partai final Piala Eropa 1998 suduh cukup bagi Sanz untuk masuk ke dalam buku sejarah Real Madrid. Dia juga mempersembahkan gelar Liga Champions pada musim 1999-2000. Dari apa yang dilakukannya untuk Madrid, dia dinilai sebagai sosok Madridista sejati.