Senin 23 Mar 2020 16:24 WIB

Jika Lockdown, Sultan : Seluruh Potensi DIY akan Terhenti

Sultan menilai akan ada dampak besar bila lockdown diterapkan di DIY.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X memberikan keterangan pers terkait kasus COVID-19 di Kepatihan, Yogyakarta, Ahada (15/3/2020).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X memberikan keterangan pers terkait kasus COVID-19 di Kepatihan, Yogyakarta, Ahada (15/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai akan ada dampak besar jika lockdown atau karantina wilayah diterapkan. Terutama dampak pada potensi pariwisata, sosial, ekonomi dan budaya di DIY.

Untuk itu, pihaknya masih melihat perkembangan situasi dan kondisi terkait penyabaran Covid-19 ini di DIY. Sehingga, pertimbangan soal opsi lockdown di DIY belum bisa dilakukan saat ini.

"Kebijakan kita lihat perkembangan. Konsekuensi lockdown ini sangat besar karena potensi apapun akan terhenti semua. Ini yang sulit," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (23/3).

Selain itu, menurutnya alasan DIY belum menerapkan lockdown karena bukan termasuk sebagai zona merah. Sebab, penyebaran dan penularan Covid-19 di DIY merupakan kasus impor atau berasal dari luar DIY.