Senin 23 Mar 2020 18:22 WIB

Kelanjutan Olimpiade Diputuskan Bulan Depan

Awalnya, Olimipiade Tokyo 2020 rencananya dibuka pada 24 Juli mendatang.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach
Foto: Citra Listya Rini/Republika
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach

REPUBLIKA.CO.ID, LAUSANNE -- Komite Olimpiade Internasional (IOC) akan menyiapkan berbagai skenario alternatif terkait penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 di tengah bayang-bayang pandemi virus COVID-19. Skenario tersebut termasuk perubahan rencana operasional dan kemungkinan menunda pembukaan Olimpiade 2020.

Hal ini menjadi salah satu hasil rapat Dewan Ekseskutif IOC, Ahad (22/3) waktu setempat. Sebelumnya, Olimipiade Tokyo 2020 rencananya dibuka pada 24 Juli mendatang. Namun, lantaran penyebaran virus COVID-19, sejumlah pihak meminta IOC mempertimbangkan untuk menunda atau bahkan membatalkan gelaran Olimpiade Tokyo 2020.

''Untuk menjamin kesehatan semua pihak yang terlibat dan membantu menghentikan penyebaran virus COVID-19, IOC merencanakan berbagai skenario alternatif. Skenario itu termasuk mengubah rencana operasional dan menunda waktu pembukaan Olimipiade 2020,'' tulis keterangan resmi IOC seperti dikutip Sky Sports, Senin (23/3).

IOC menambahkan, langkah ini menjadi salah satu cara IOC menyikapi perkembangan situasi kesehatan secara umum, tidak hanya di Jepang tapi juga di seluruh dunia. Kendati IOC membuka peluang menunda penyelenggara Olimpiade 2020, tapi Presiden IOC, Thomas Bach, menegaskan, IOC tidak pernah mempertimbangkan untuk membatalkan gelaran Olimpiade Tokyo 2020.

Menurut Bach, mimpi terbesar seorang atlet adalah bisa tampil di pentas Olimipiade. Apabila nantinya Olimpiade Tokyo 2020 dibatalkan, maka hal itu akan menghancurkan mimpi sekitar 11 ribu atlet dari 206 negara peserta, yang ambil bagian di Olimipiade Tokyo 2020. ''Membatalkan Olimpiade bukanlah solusi. Karena itu, langkah itu tidak pernah ada dalam agenda kami,' kata Bach.

Tidak hanya itu, Bach juga menegaskan, IOC tidak bisa dengan mudah menentukan jadwal baru pembukaan Olimipiade Tokyo 2020. IOC, kata Bach, harus melakukan pertemuan dan diskusi dengan sejumah pihak terkait, tidak hanya Komite Olimpiade negara anggota, tapi juga otoritas kesehatan global terkait situasi dan perkembangan pandemi virus COVID-19.

Bach menyatakan, paling tidak IOC butuh waktu hingga empat pekan untuk menentukan kelanjutan rencana penundaan Olimpiade Tokyo 2020. ''Kami telah memulai berbagai diskusi dan pertemuan dengan sejumlah pihak terkait, seraya menunggu situasi kesehatan global. Kami tengah berkerja keras, dan saya yakin, dalam empat pekan mendatang, kami sudah bisa menyelesaikan semua diskusi tersebut,'' tutur Bach.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement