REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mencatat 104 rumah rusak dan terancam akibat longsor yang terjadi di lima desa di Kecamatan Cibeber. Sebanyak 346 jiwa dilaporkan mengungsi.
"Kami sudah memasang tenda darurat untuk menampung pengungsi dan mengirim logistik ke lokasi longsor di Kecamatan Cibeber serta menyiagakan petugas dan relawan," kata Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan saat dihubungi Senin (23/3).
Ia menjelaskan, petugas dan relawan yang disiagakan di lima desa seperti Desa Salamnunggal, Desa Karangnunggal, Desa Cipetir, Desa Sukamanah dan Desa Cibadak, untuk memantau situasi dan melakukan evakuasi warga jika dibutuhkan.
Sementara Camat Cibeber, Ali Akbar mengatakan, 104 rumah yang terdampak terdiri dari 16 rumah rusak berat, 7 rumah rusak sedang, 14 rumah rusak ringan dan 64 rumah terancam.
Rumah yang rusak berat tertimpa material longsoran dan beberapa rumah lainnya tertimbun material longsoran tebing yang terletak di belakang perkampungan warga, sehingga sebagian besar pemilik diungsikan ke tempat yang dinilai aman.
"Warga yang rumahnya terdampak sudah dievakuasi dan diungsikan ke tempat yang aman. Sebagian besar tinggal di tenda pengungsian, madrasah dan tempat lainnya," kata Ali.
Ia menambahkan, warga yang mengungsi mendapatkan pengecekan kesehatan dan bantuan logistik dari BPBD Cianjur yang langsung mendirikan tenda darurat serta dapur umum untuk meringankan beban warga.
"Sampai saat ini, kami masih melakukan pemantauan dibantu petugas dan relawan dari BPBD Cianjur, meskipun sebagian besar warga dari lima desa terdampak sudah diungsikan sebagai upaya antisipasi terjadinya longsor susulan," katanya.