REPUBLIKA.CO.ID, PUTUSSIBAU — Sebanyak 22 orang tenaga kesehatan berstatus kontrak daerah yang bekerja di Rumah Sakit Bergerak (RSB) daerah perbatasan Indonesia - Malaysia di Kapuas Hulu Kalimantan Barat mendatangi Dinas Kesehatan Kapuas Hulu meminta kejelasan gaji dan akibatnya RSB terpaksa ditutup.
“Kami menutup sementara rumah sakit bergerak itu, karena kami semua memperjuangkan hak kami dari Januari sampai sekarang belum di bayarkan oleh Pemda Kapuas Hulu," kata Koordinator audensi Agustian Sasmitadi Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, Senin (23/3).
Kedatanganya bersama petugas kesehatan di Rumah Sakit Bergerak Badau itu semata-mata untuk meminta kejelasan gaji. Menurut dia, selama ini belum ada kejelasan selama diangkat sebagai tenaga kontrak untuk gaji tahun 2020 karena memang sejak Januari hingga 23 Maret 2020 gaji belum ada dibayarkan.
"Kami bertugas di garda depan bangsa ini, namun hak kami belum jelas kapan dibayarkan, makanya kami beraudiensi ke Dinas Kesehatan Kapuas Hulu," kata Agustia.