Senin 23 Mar 2020 23:21 WIB

Stafsus Presiden Nilai Milenial Kunci Lawan Corona

Adamas ajak milenial memperhatikan konten seputar Corona melalui media sosial

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo (keempat kiri) bersama staf khusus yang baru dari kalangan milenial (kiri ke kanan) CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung, Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (keempat kiri) bersama staf khusus yang baru dari kalangan milenial (kiri ke kanan) CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung, Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pendiri Ruangguru yang juga Staf Khusus Presiden RI, Adamas Belva Syah Devara mengatakan, millenial memiliki peran kunci dalam menghentikan penyebaran virus corona. Setiap orang bisa menularkan virus ini, kesadaran terhadap penyebar potensial perlu mendapatkan perhatian bersama.

“Kita harus mulai dari kita sendiri. Kita tidak sedang berperang dengan cepat tapi kita berperang dengan diri sendiri. Saya di sini untuk menyadarkan kita semua, anak muda harus lebih aware, kalau kita ini sebenarnya adalah kunci juga untuk menghentikan penyebaran virus ini,” ucap Adamas dalam teleconference di Graha BNPB, Senin (23/3).

Saat menuju ke Graha BNPB atas undangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid–19, ia melihat jalanan masih ramai. Masih banyak orang yang berada di luar rumah.

Adamas juga mengajak para milenial untuk memperhatikan konten seputar Covid–19 melalu media sosial. Ia mengimbau untuk cermat dalam memperhatikan sumber konten sebelum membagikan konten kepada orang lain. 

“Jaga jarak, di rumah saja dulu. Jangan dulu hang out. Tidak penting sosialisasi yang tidak penting. Di rumah saja dulu. Karena generasi milenial ini adalah generasi penerus virus terbesar. Dan jangan sebar hoaks,” ungkap Adamas.

Menurut dia, milenial berpotensi sebagai generasi penular terbesar. Melihat data di Korea Selatan, ratusan ribu orang yang melakukan tes terdapat 25 ribu hingga 300 ribu orang. Hasil tes tersebut menunjukkan 30 persen kasus positif pada orang dengan usia 20 hingga 29 tahun.

“Ini tiga kali lebih besar daripada grup selanjutnya atau age group selanjutnya, 30-39 tahun dan dua kali lebih besar daripada age group 40-49 tahun. Jadi mayoritas itu sebenarnya yang sakit itu anak muda,” kata Adamas.

Ini berarti kelompok yang usia muda sangat mungkin bisa terkena, dan tanpa gejala yang kemudian menjadi salah satu faktor cepatnya penyebaran ke orang lain. Karena mereka terkena tanpa gejala dan kemudian tidak melakukan isolasi diri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement