Selasa 24 Mar 2020 02:47 WIB

Angkot Daring Kabupaten Bandung Nontunai dan Anti Ngetem

Angkot daring diharapkan menjadi pilihan utama mobilisasi masyarakat.

Dengan diluncurkannya fitur cashless, Angkot Online ini diharapkan bisa menjadi pilihan utama untuk mobilisasi masyarakat khususnya di daerah Soreang – Banjaran.
Foto: TRON
Dengan diluncurkannya fitur cashless, Angkot Online ini diharapkan bisa menjadi pilihan utama untuk mobilisasi masyarakat khususnya di daerah Soreang – Banjaran.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Setelah peluncuran perdana angkot online di Kabupaten Bandung, sekarang masyarakat bisa menikmati fitur cashless atau pembayaran nontunai naik angkot, khususnya di trayek Soreang–Banjaran. Pemerintah Kabupaten Bandung sangat antusias bekerja sama dengan PT Teknologi Rancang Olah Nusantara (TRON) untuk meningkatkan pelayanan angkutan publik secara online. Dengan diluncurkannya fitur cashless, angkot online ini diharapkan bisa menjadi pilihan utama untuk mobilisasi masyarakat, khususnya di daerah Soreang–Banjaran.

Terkait angkot online, CEO TRON David Santoso mengatakan, pihaknya mendukung program pemerintah menjadi bagian program kota cerdas atau smart city program dan mendukung masyarakat nontunai (cashless society). Sudah saatnya sekarang masyarakat beralih ke pembayaran nontunai karena selain banyak promonya, mereka juga tak perlu membawa uang tunai. 

"Bagi orang tua yang ingin pesan angkot untuk anaknya berangkat atau pulang sekolah juga lebih simpel dan aman dengan angkot online ini, bisa dipantau sudah dijemput atau belum dari aplikasi,” ujarnya berdasar rilis yang diterima Republika.co.id.

Sementara itu, Kepala Dishub Kabupaten Bandung H Zeis Zultaqawa mengatakan, program Sambara Satalen menjadi ikon program khusus Dishub Kabupaten Bandung. “Program Sambara Satalen ini untuk meningkatkan layanan angkutan umum yang terintegrasi, baik itu angkutan umun massal, feeder, maupun angkutan lingkungan. Rencananya, semua trayek di Kabupaten Bandung harus ikut dalam program digitalisasi secara online ini. Apalagi, sekarang sedang dalam wabah Covid-19, di mana uang tunai bisa menjadi carrier virus tersebut. Jadi, fitur cashless ini sangat bagus bagi keamanan penumpang. Poin lain adalah jika pengguna menggunakan aplikasi bisa di-tracing oleh TRON dan dishub siapa saja yang naik angkot tersebut, dan juga adanya transparansi pencatatan pendapatan yang baik bagi supir dan pengusaha," kata Zeis

Dirut PT TBR TRON Regional Jawa Barat Juli Tadarus menyatakan akan ada penambahan ratusan angkot di sejumlah trayek baru dalam waktu dekat. “Iya, kami terus mengedukasi pihak pengusaha angkutan dan para sopir di area Jawa Barat, khususnya Bandung Raya, agar ikut dalam program angkot online ini. Bulan depan ada ratusan sopir yang sudah commit ingin bergabung dengan kita di beberapa area, yaitu trayek Cileunyi–Cicalengka–Nagrek, trayek Cicalengka–Cijolang, dan trayek Cicalengka–Rancaekek–Majalaya,” ungkap dia.

Aplikasi TRON saat ini bisa diunduh di Playstore dengan pencarian “TRON–Transportasi Online”. Adapun cara pemesanannya adalah pengguna memilih halte virtual terdekat dan masukkan jumlah penumpang. Maksimal penumpang adalah lima orang untuk sekali pemesanan. Lalu, pemesan memilih metode pembayaran tunai atau nontunai, kemudian order. Angkot yang dipesan langsung jalan menjemput dan tidak pakai ngetem. Jadi, pengguna dengan mobilisasi tinggi tidak perlu khawatir telat sampai tujuan karena ada estimasi waktunya di aplikasi.

Perbedaan angkot online yang bekerja sama dengan TRON dengan angkot biasa adalah angkot online memiliki stiker TRON di bagian depan dan belakang mobil. Selain itu, di sisi kanan dan kiri badan angkot terdapat nomor lambung seperti TBR-0001 dan TBR-0002 untuk memudahkan penumpang mengetahui angkot yang menjemputnya.

David menargetkan akan berekspansi ke kota lain. Pihaknya ingin mengoperasikan ribuan angkot, bus, dan bajaj dengan menggunakan aplikasi TRON hingga akhir tahun 2020. Ia juga membuka peluang kerja sama dengan partner lain.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement