Selasa 24 Mar 2020 06:43 WIB

Pendaftaran Program Mudik BUMN Sudah Dibatalkan

Pemerintah saat ini fokus mengatasi penularan Covid-19.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meniadakan program mudik gratis lebaran 2020.
Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meniadakan program mudik gratis lebaran 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meniadakan program mudik gratis lebaran 2020. Hal ini tak lepas dari kondisi bencana virus corona yang melanda Indonesia.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan keputusan penghapusan program mudik gratis lebaran 2020 untuk mencegah penyebaran virus corona. Dengan begitu, lanjut Arya, pendaftaran program mudik yang sudah dilakukan sejumlah BUMN dibatalkan.

Baca Juga

"(Mudik gratis) sudah resmi (dibatalkan) melihat kondisi yang sekarang yang sangat berat. Jangan sampai (program mudik) memindahkan (penyebaran) Korona ke dasa-desa," ujar Arya saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Senin (23/3).

Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat juga resmi menghapus program mudik gratis pada masa angkutan Lebaran 2020. Kebijakan ini diambil setelah mempertimbangkan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit akibat Virus Corona di Indonesia yang berlaku selama 91 hari terhitung sejak tanggal 29 Februari sampai 29 Mei 2020 mendatang.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menyatakan, baik program mudik gratis yang diadakan oleh Kementerian Perhubungan, BUMN, hingga swasta akan ditiadakan. Ia menilai penghapusan program mudik gratis merupakan yang tepat walau berat melihat kondisi penyebaran virus Covid-19 yang begitu masif. Budi berharap masyarakat dapat mengerti dan mematuhi apa yang sedang dilakukan pemerintah.

"Saat ini kami juga aktif mendorong masyarakat untuk tidak mudik, meminimalisasi mobilisasi agar tidak memperluas kemungkinan penularan Covid-19," ucap Budi.

Budi mengatakan untuk di Ditjen Perhubungan Darat, baik mudik gratis dengan bus dan kapal penyeberangan semuanya akan dihapuskan. Pemerintah saat ini akan berganti fokus mengatasi penularan Covid-19.

"Karena kita tahu dengan mudik, artinya ada arus orang banyak yang akan melakukan perjalanan. Ini tentu berbahaya dan beresiko tinggi jika tetap dilakukan," lanjut Budi.

Budi mengharapkan masyarakat tidak bepergian apalagi melakukan mudik pada saat libur lebaran nanti. Ia juga mengimbau masyarakat tidak melakukan perjalanan dulu hingga situasi kondusif.

"Mudik melibatkan banyak massa, berpotensi menjadi titik penyebaran virus tersebut, yang mudik bepergian ke daerahnya masing-masing akan berpotensi membuat wilayah persebaran Covid-19 semakin luas. Kami akan gencarkan kampanye ini secara terus menerus," kata Budi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement