REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Virus corona benar-benar menghantam dunia sepak bola, tak terkecuali Bundesliga. CEO Liga Sepak Bola Jerman (DFL) Christian Seifert memperingatkan beberapa klub Bundesliga terancam gulung tikar setelah pandemi Covid-19.
Seifert menyebut, situasi saat ini mengancam eksistensi paling tidak setengah dari 36 klub di dua divisi teratas. Dua divisi teratas sepak bola Jerman dihentikan sampai 2 April dan bisa diperpanjang jika virus yang berasal dari Wuhan, China itu menyebar ke penjuru Jerman.
Menurut Seifert, lebih dari 10 ribu pekerjaan terancam hilang, dengan total 56 ribu orang yang bekerja untuk industri sepak bola Jerman. "Kami telah berada pada titik dimana Bundesliga harus mengakui, ya kami menciptakan produk dan jika kami tidak lagi memproduksinya, maka kami bisa hilang," jelas Seifert, dikutip dari Daily Mail, Selasa (24/3).
Klub-klub saat ini sedang mencari solusi untuk skenario terburuk sampai akhir Maret dalam pertemuan umum di Frankurt. Pertemuan itu untuk menenukan siapa yang bisa bertahan dalam krisis ini.
Seifert mengatakan, minimnya pendapatan dari hak siar, sponsor dan tiket akan menimbulkan dampak yang sangat merusak klub dan mungkin beberapa akan bangkrut.
Meskipun gaji pemain dipotong, Seifert tidak yakin hal itu bisa membuat banyak perbedaan. "Itu mungkin hanya membuat mereka 'hidup' untuk sementara, tapi tidak untuk jangka panjang," ujar Seifert.