REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana mengirim alat-alat laboratorium ke 10 provinsi sebagai bentuk dukungan pemerintah pusat terhadap daerah menanggulangi pandemi jenis baru virus corona penyebab COVID-19.
"Pak Erick Thohir melihat kebutuhan alat tes COVID-19 di beberapa provinsi masih kurang. Untuk tahap pertama, alat-alat laboratorium itu akan disebar ke 10 provinsi," kata Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Mahendra Sinulinggamenjelaskan kebijakan Menteri BUMN ErickThohir dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (24/3).
Meski demikian, Arya mengatakan belum dapat menerangkan secara detil perihal jenis alat laboratorium dan provinsi mana yang akan menerima penyaluran tersebut. "Untuk provinsi mana saja, tentu otoritas terkait akan memetakan terlebih dahulu wilayah dengan tingkat penyebaran (COVID-19) tinggi," ujar dia.
Di samping mengirim alat medis, Kementerian BUMN juga telah membahas pengalihfungsian sejumlah fasilitas umum untuk menjadi rumah sakit darurat COVID-19 dengan pemerintah daerah.
"Kami ditugaskan mencari tempat yang dapat menampung banyak orang. Jika, misalnya, (untuk di daerah) kita dapat menggunakan asrama haji, nanti kita kerja sama dengan Kementerian Agama," kata Arya.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, pada Senin (23/3), melaporkan 579 pasien telah dinyatakan positif tertular virus coronatipe baru. Dari jumlah itu, 49 pasien meninggal dunia dan 30 lainnya dinyatakan pulih.
Dari keterangan otoritas terkait, per Senin (23/3) jumlah penderita COVID-19 terbanyak masih ditemukan di Jakarta dengan 353 kasus positif, disusul oleh Jawa Barat 59 kasus, Banten 56 kasus, Jawa Timur 41 kasus, Jawa Tengah 15 kasus, Kalimantan Timur 11 kasus, Bali enam kasus, DI Yogyakarta dan Kepulauan Riau masing-masing lima kasus.