Selasa 24 Mar 2020 13:14 WIB

Menag Ajak Umat Hindu Rawat Kemanusiaan di Momen Nyepi

Menag mengajak umat Hindu untuk menggali makna terdalam Hari Nyepi.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Hasanul Rizqa
(Menag Ajak Umat Hindu Rawat Kemanusiaan di Momen Nyepi) Foto: Menteri Agama Fachrul Razi memberi keterangan pers di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
(Menag Ajak Umat Hindu Rawat Kemanusiaan di Momen Nyepi) Foto: Menteri Agama Fachrul Razi memberi keterangan pers di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (18/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Hindu hari ini, Selasa (24/3), menggelar upacara Tawur Agung Kesanga. Penyelenggaraan acara ini dihelat sebelum peringatan Hari Suci Nyepi 2020. Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengajak umat Hindu untuk menjadikan Nyepi sebagai momentum kembali pada esensi agama tersebut, yakni merawat kemanusiaan.

Fachrul menyampaikan selamat melaksanakan Catur Brata Penyepian kepada semua umat Hindu. Menag juga berharap umat Hindu dapat menggali makna terdalam yang diyakininya dari peringatan Hari Suci Nyepi. Makna itu dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi untuk menata perbuatan, perkataan, dan pikiran menjadi Tri Kaya Parisudha alias tiga perbuatan yang suci dan bersih.

Baca Juga

"Dengan menjadi suci dan bersih, semoga umat Hindu mampu mengendalikan dirinya sendiri dan menghindari perbuatan adharma atau sifat kebatilan," kata Menag melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Selasa (24/3).

Ia menyampaikan, menghindari kebatilan menjadi bagian dari upaya bersama untuk mewujudkan keunggulan dan kerukunan umat beragama menuju Indonesia maju.

Seperti diketahui umat Hindu akan melaksanakan Catur Brata Penyepian yang terdiri atas amati geni, amati karya, amati lelungan, dan amati lelanguan. Menag menilai, ritual ini sangat relevan dalam merawat kemanusiaan di tengah upaya bangsa Indonesia mencegah penyebaran virus korona baru atau Covid-19.

"Catur Brata Penyepian mengandung pesan tentang physical distancing, yakni menjaga jarak fisik dengan orang lain agar tidak terjadi penularan virus. Ini sangat sesuai dengan imbauan pemerintah dan upaya kita bersama mencegah penyebaran virus korona," ujarnya.

Menag mengajak mari jadikan Catur Brata Penyepian sebagai momentum memperkuat komitmen untuk peduli pada sesama demi merawat kemanusiaan. Kini semangat kemanusiaan dalam beragama itu sangat dibutuhkan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Menag juga mengapresiasi Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) yang telah melakukan penyesuaian pelaksanaan Tawur Kesanga dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19. Pelaksanaan Tawur Kesanga tahun ini hanya melibatkan para petugas dalam jumlah terbatas dan berpedoman pada protokol pencegahan Covid-19.

"PHDI juga sudah mengeluarkan imbauan untuk tidak menggelar arak-arakan atau pawai ogoh-ogoh. Ini sangat baik dan patut diapresiasi," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement