REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan teknologi Facebook memberikan 750 ribu masker wajah untuk pekerja darurat. Mereka juga mengupayakan mencari jutaan masker lainnya.
Keputusan itu dilakukan ketika banyak pekerja darurat kesulitan menemukan alat pelindung utama yang diperlukan, saat merawat pasien Covid-19. Namun, donasi itu menimbulkan pertanyaan tentang mengapa Facebook menyimpan persediaannya begitu lama.
Dilansir di Independent.co.uk pada Selasa (24/3), Facebook bergabung dengan perusahaan teknologi lainnya, termasuk Apple dalam memberikan peralatan kepada publik. Masker wajah sulit diperoleh di tengah meningkatnya permintaan di kalangan pekerja darurat, serta persediaan yang dibeli masyarakat yang peduli tentang penyebaran penyakit.
Bos Facebook, Mark Zuckerberg mengatakan perusahaan memutuskan memberikan masker sebagai tanggapan atas kebutuhan mendesak tersebut. “Petugas kesehatan sangat membutuhkan peralatan pelindung,” tulis Zuckerberg di Facebook-nya.
Untuk membantu masalah itu, dia mengatakan, Facebook menyumbangkan cadangan darurat masker untuk kebakaran hutan sebanyak 720 ribu. “Kami juga sedang mencari sumber jutaan lebih untuk disumbangkan. Saya harap Anda semua tetap sehat dan aman,” ujar dia.
Pengumuman itu memicu banyak pertanyaan tentang mengapa Facebook menyimpan begitu banyak masker wajah, ketika pekerja darurat sangat membutuhkan dan mengapa tidak diberikan sebelumnya. Masker wajah hanyalah salah satu dari berbagai peralatan yang tidak tersedia saat virus corona menyebar. Perusahaan teknologi juga berkomitmen melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kekurangan peralatan lain seperti ventilator.