Selasa 24 Mar 2020 15:49 WIB

Wagub Sumbar: Akad Dulu, Pestanya Belakangan

Nasrul Abit mengaku tak ingin kejadian di Italia terjadi di Sumbar.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit,
Foto: Republika/Mimi Kartika
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit,

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit meminta warganya agar tidak lagi mengadakan acara yang menciptakan keramaian.

Contohnya, kata Nasrul, untuk sementara tidak usah mengadakan pesta pernikahan, penobatan gelar penghulu atau datuk dan semacamnya.

Baca Juga

Menurut Nasrul masyarakat harus menahan diri supaya tidak membuat keramaian karena bisa menjadi celah penularan virus Corona atau covid-19.

Untuk acara pernikahan, Nasrul menyarankan agar cukup akad nikah saja dan tidak usah membuat pesta yang mengundang banyak orang untuk datang.

"Saya imbau kita semua agar tidak lagi membuat acara-acara keramaian, palewaan datuk, pertemuan-pertemuan. Kalau mau baralek (pesta pernikahan) tidak usah dulu, cukup akad nikah saja," kata Nasrul Abit di kantornya, Selasa (24/3).

Nasrul Abit mengaku masih mendapatkan undangan untuk menghadiri acara pernikahan, penobatan gelar datuk dan pertemuan-pertemuan lainnya. Nasrul menegaskan menolak buat hadir di acara keramaian sebagai komitmen menaati imbauan pemerintah.

Nasrul Abit mencontohkn Italia yang jadinya ikut terjangkit corona dengan angka terbesar setelah China. Italia menurut Nasrul lalai dalam melakukan antisipasi.

Ketika pemerintah meliburkan mahasiswa, yang justru terjadi pelajar ini pulang kampung dan berinteraksi dengan bebas dengan orang-orang di desanya sehingga virus ini dengan cepat menular.  Nasrul tak ingin kejadian seperti di Italia terjadi di Sumbar.

Hingga hari ini, Sumbar masih nihil kasus positif Corona. Nasrul berharap ke depannya Sumbar masih nihil corona supaya masyarakat bisa tetap tenang.  "Jangan karena kita tidak disiplin sejak sekarang, nanti jadi penyesalan," ucap Nasrul Abit.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement