Selasa 24 Mar 2020 16:01 WIB

Perantau Sumbar Diminta tidak Pulang Kampung

Ada kemungkinan perantau dari daerah terjangkit menularkan virus corona.

Rep: Febrian Fachri / Red: Ani Nursalikah
 Perantau Sumbar Diminta tidak Pulang Kampung. Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit ikut pengecekan pendatang ke Sumbar dari Riau di Kelon sembilan, Kabupaten 50 Kota.
Foto: Dok Humas Pemprov Sumbar
Perantau Sumbar Diminta tidak Pulang Kampung. Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit ikut pengecekan pendatang ke Sumbar dari Riau di Kelon sembilan, Kabupaten 50 Kota.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit meminta perantau asal Sumbar terutama dari daerah-daerah terjangkit corona seperti Jakarta dan sekitarnya tidak pulang kampung dulu sementara waktu. Menurut Nasrul, para perantau akan lebih aman untuk tetap berdiam di rumah supaya tidak tertular Covid-19.

"Perantau sebaiknya diam saja di rumah, itu akan lebih menjamin kesehatan," kata Nasrul, Selasa (24/3).

Baca Juga

Dia menyebut para perantau akan lebih berbahaya bila memilih pulang kampung karena bisa saja tertular saat di perjalanan seperti di bandara, pelabuhan atau di dalam kendaraan yang ia tumpangi tersebut. "Kita imbau, tak ada paksaan, akan lebih aman kesehatan kalau tetap di rumah saja," ucap Nasrul.

Senada dengan Wagub, Gubernur Sumbar Irwan Prayotno kemarin, Senin (23/3) mengimbau semua perantau asal Sumbar menunda jika memiliki keinginan pulang ke kampung halaman. Imbauan bertujuan mencegah penyebaran virus ke wilayah Sumbar. Karena penularan bisa terjadi bila ada perantau yang terjangkit ikut pulang kampung lalu menularkan virus ini kepada orang-orang sekitarnya di kampung halaman.

"Kita akan buat surat imbauan bagi perantau agar tidak dulu pulang ke kampung halaman, khawatir akan membawa virus yang itu menyerang keluarganya sendiri," kata Irwan.

Saat ini virus corona masih belum ditemukan positif di Sumbar. Sementara daerah lain termasuk basis perantau asal Minang seperti di Jakarta, Medan dan Pekanbaru sudah dinyatakan ada kasus positif corona. Sehingga kedatangan orang dari luar Sumbar dikhawatirkan bisa membawa virus.

"Tetap di Jakarta, di sana juga lebih baik pelayanannya, kita saja masih kurang APD," ucap Irwan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement