REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Corona telah memberikan dampak yang signifikan bagi pasar global. Termasuk pada industri smartphone. Sebuah perusahaan riset Strategy Analytics pun telah melakukan kalkulasi besaran dampak corona terhadap industri gawai.
Dilansir dari GSM Arena pada Selasa (24/3), disebut bahwa mayoritas produksi gawai dilakukan di China. Baik itu berupa produk jadi maupun perangkat penunjang. Otomatis, pandemi di China langsung berdampak pada sektor manufaktur di negara tersebut.
Selain itu, hal ini pun mempengaruhi kondisi pasokan kebutuhan gawai di seluruh dunia. Kondisi ini pun diperparah dengan anjloknya minat masyarakat untuk melakukan pembelian gawai demi memenuhi kebutuhan lain yang lebih urgen.
Secara kuantitas, Strategy Analytics pun merilis angka penurunan yang cukup signifikan. Berdasar cacatan pengiriman gawai pada Februari 2019, total pengirimanya adalah sebanyak 99,2 juta unit gawai. Sedangkan rekapitulasi pengiriman pada Februari 2020, total pengirimanya hanya sebesar 61,8 juta unit.