Selasa 24 Mar 2020 20:37 WIB

Menkeu: Dunia Sedang Hadapi Krisis Kesehatan dan Kemanusiaan

Kondisi ekonomi dunia mulai terdampak oleh Covid-19

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) tentang Kebijakan Stimulus ke-2 Dampak COVID-19 di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) tentang Kebijakan Stimulus ke-2 Dampak COVID-19 di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (11/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dunia saat ini sedang menghadapi krisis kesehatan dan kemanusiaan akibat makin tingginya penyebaran Covid-19. Sri Mulyani mengatakan kondisi ini membuat sejumlah negara sedang berlomba-lomba untuk mencegah krisis tersebut agar tidak berdampak kepada ekonomi.

"Semua negara saat ini sedang menjaga agar krisis kesehatan dan kemanusiaan ini tidak kelebihan kepada krisis ekonomi," katanya dalam jumpa pers melalui streaming di Jakarta, Selasa (24/3).

Baca Juga

Ia memastikan seluruh negara G20 maupun non G20 telah berupaya untuk mencari solusi agar kegiatan ekonomi tidak terdampak sepenuhnya dari wabah corona. "Ekonomi bisa saja terkontraksi, tapi tidak berarti terjadi krisis, karena peristiwanya hanya one-off," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Menurut dia, kondisi ekonomi mulai terdampak oleh Covid-19, karena berbagai sektor penunjang pertumbuhan seperti investasi dan perdagangan mulai menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Namun, situasi ini berbeda ketika terjadi krisis finansial pada 2008, yang menyebabkan kebangkrutan pada bank maupun lembaga keuangan, karena masalahnya ada di sektor keuangan.

Meski demikian, apabila penanganan Covid-19 ini terlambat, maka dampaknya bisa mempengaruhi kondisi sosial maupun ekonomi di masyarakat. "Oleh karena itu, reaksi seluruh negara menjadi penting, kalau negara-negara ini tidak bersatu dan saling gontok-gontokan maka suasana akan makin memburuk," ujar Sri Mulyani.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement