REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Olimpiade 2020 resmi dimundurkan setahun. Setelah 124 tahun sejak pertama digelar, untuk kali perdana Olimpiade alami penundaan. Olimpiade pernah batal dilaksanakan pada 1916, 1940, 1944, tapi belum pernah alami penundaan.
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach dan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe menggelar rapat jarak jauh untuk membicarakan Olimpiade Tokyo 2020 di tengah pandemi virus corona. Diskusi mereka menghasilkan keputusan penundaan olimpiade hingga 2021.
Ini jadi penundaan olimpiade yang pertama kali. "Dengan keadaan ini, Presiden IOC dan Perdana Menteri Jepang menyimpulkan Olimpiade ke-32 di Tokyo harus dijadwal ulang hingga musim panas 2021," demikian pernyataan resmi yang disampaikan Sekretaris Kemenpora RI, Gatot S Dewa Broto kepada wartawan, Selasa (24/3) malam WIB.
Alasan keamanan bagi seluruh atlet, pelatih, penonton dan pihak lainnya menjadi faktor penundaan pesta olahraga terbesar di dunia itu. Namun, belum pada pernyataan resmi dari Thomas Bach terkait hal ini.
Sebelumnya, Shinzo Abe mengajukan penundaan satu tahun terhadap penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020. Hal itu ia sampaikan kepada Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach.
Abe mengatakan, usulan penundaan itu sudah disetujui 100 persen oleh Bach. Alasan keamanan seluruh pihak di tengah pandemi virus corona menjadi perhatian utama untuk saat ini.
"Kami setuju penundaan (olimpiade) menjadi cara terbaik agar atlet tetap dalam kondisi terbaik mereka untuk berkompetisi dan menjamin keamanan penonton," kata Abe kepada wartawan, dikutip dari The Guardian.
Abe menyampaikan, penundaan sudah tidak bisa dihindari lagi karena pandemi COVID-19 belum mereda. Selain itu, ia juga meneruskan pernyataan Bach yang menyebut keputusan penundaan akan diambil dalam beberapa hari ke depan.
Sebelumnya, tekanan kepada IOC semakin menguat setelah Kanada dan Australia menegaskan tidak akan mengirim atlet ke Jepang, Juli mendatang. Komite Olimpiade dan Paralimpiade Amerika Serikat, belakangan juga mengeluarkan sikap serupa.