Rabu 25 Mar 2020 03:05 WIB

Wuhan akan Hentikan Lockdown

Wuhan akan hentikan lockdown pada 8 April mendatang.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nora Azizah
Wuhan akan hentikan lockdown pada 8 April mendatang.
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Wuhan akan hentikan lockdown pada 8 April mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, WUHAN -- Karantina wilayah (lockdown) di Wuhan, China, dilaporkan akan dihentikan pada 8 April. Sementara itu, pembatasan perjalanan di seluruh Provinsi Hubei juga dicabut mulai Selasa (24/3) dini hari waktu setempat, khususnya bagi penduduk yang sehat.

Wuhan telah melakukan isolasi dari seluruh dunia sejak pertengahan Januari. Namun, pejabat kesehatan China sekarang menyatakan siapa pun yang memiliki kode "hijau" pada aplikasi kesehatan ponsel pintar akan diizinkan meninggalkan kota itu mulai 8 April.

Satu kasus virus baru dilaporkan di Wuhan pada hari Selasa (24/3) setelah hampir sepekan tidak ada kasus baru, dilansir di BBC. Sebelumnya, pihak berwenang melaporkan kasus baru Covid-19 di Wuhan mengakhiri lima hari tidak adanya kasus baru di kota itu.

Hal ini terjadi setelah petugas kesehatan mengonfirmasi bahwa mereka tidak menghitung kasus orang yang positif tetapi belum dirawat di rumah sakit atau tidak menunjukkan gejala penyakit. Angka resmi Pemerintah China mengatakan, ada hampir 80 kasus baru dilaporkan di daratan China dalam 24 jam terakhir.

Semua kasus, kecuali empat dari mereka, disebabkan wisatawan yang terinfeksi yang datang dari luar negeri. Hal yang disebut "gelombang kedua" infeksi impor juga memengaruhi negara-negara seperti Korea Selatan dan Singapura, yang telah berhasil menghentikan penyebaran penyakit dalam beberapa pekan terakhir.

Negara-negara di seluruh dunia telah melakukan penguncian atau memberlakukan pembatasan yang ketat. Inggris mulai menghadapi langkah-langkah baru untuk mengatasi penyebaran Covid-19, termasuk larangan pertemuan publik lebih dari dua orang, serta penutupan toko-toko yang menjual barang-barang yang tidak penting.

Sementara itu, para ahli kesehatan mengatakan, orang Amerika harus membatasi interaksi sosial mereka atau jumlah infeksi akan membanjiri sistem perawatan kesehatan di sana.

Tentara Spanyol yang membantu memerangi pandemi Covid-19 telah menemukan pasien lansia di panti jompo ditinggalkan. Dalam beberapa kasus, mereka ditemukan meninggal di tempat tidur mereka. Gelanggang es di Madrid akan digunakan sebagai kamar mayat sementara untuk korban Covid-19.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa pandemi ini makin cepat, dengan lebih dari 300 ribu kasus dikonfirmasi. WHO mendesak negara-negara untuk mengadopsi pengujian yang ketat dan strategi pelacakan kontak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement