REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekretaris Panitia 'Pulang Baghayo' atau Pulang Basamo Persatuan Warga Sungayang (PWS) untuk Jakarta dan sekitarnya Robby Yusri mengatakan pihaknya sedang mengevaluasi program pulang basamo warga Sungayang ke kampung halaman Sumatera Barat untuk lebaran Idul Fitri tahun ini. Robby menyebut PWS mempertimbangkan adanya imbauan dari Pemprov Sumbar dan Pemprov DKI agar perantau tidak pulang kampung dulu sementara waktu dalam upaya pencegahan penularan virus corona di Sumbar.
"Kami sedang mengevaluasi rencana pulang baghayo untuk ditindaklanjuti. Pertimbangannya karena ada imbauan dari Pemda Sumbar dan Pemda DKI agar perantau tidak pulang kampung dulu," kata Robby kepada Republika.co.id, Selasa (24/3).
Robby menambahkan pertimbangan lain PWS melakukan evaluasi rencana pulang basamo mengingat Sumatera Barat masih nihil kasus positif Covid-19 hingga hari ini. PWS kata Robby tak ingin ada perantau yang mungkin saja terjangkit Covid-19 nantinya menularkan ke sanak saudara di kampung halaman di Sungayang dan Sumatera Barat lainnya.
PWS merupakan organisasi perantau asal Nagari Sungayang, Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat. Robby menyebut akhir bulan ini akan ada kepastian mengenai batal atau tidaknya rencana Pulang Baghayo PWS Jakarta dan sekitarnya. Tapi melihat pendapat dari mayoritas pengurus PWS menurut Robby, besar kemungkinan akan dibatalkan mengingat Covid-19 cukup parah di Jakarta dan sekitarnya.
"Akhir bulan nanti akan ada kepastian. Tapi kemungkinan batal," ucap Robby.
Rencana awal, Pulang Bhagayo PWS Jakarta dan sekitarnya ini dilakukan pada 20 Mei 2020 untuk perjalanan dari Jakarta ke Sungayang. Untuk kembali ke Jakarta dari Sungayang pada 19 Mei 2020. Fasilitas yang disediakan panitia adalah bus ukuran besar dengan muatan 40 orang. Hingga hari ini, yang sudah mendaftar buat Pulang Baghayo ini baru 40 orang atau untuk 1 bus.
Robby mengimbau masyarakat Sumbar baik yang berada di perantauan maupun di kampung halaman supaya mengikuti instruksi pemerintah pusat dan daerah. Yaitu agar tetap berdiam diri di rumah, jaga jarak saat interaksi, mengenakan masker dan hand sanitizer ketika beraktivitas.
Robby menyebut sejauh ini anggota PWS belum ada yang ikut terjangkit Covid-19. Ia berharap tidak ada PWS maupun warga Sumbar di kampung halaman terjangkit corona. PWS kata Robby menginginkan corona yang sudah menjadi pandemi global dan bencana nasional ini dapat segera tertanggulangi supaya semua masyarakat dapat menjalani bulan Ramadhan dengan hikmat seperti biasa.
Robby juga meminta warga Sumbar di kampung halaman selalu mendoakan sanak saudara yang ada di perantauan supaya selalu aman dari wabah corona.
Robby menambahkan bila nantinya program pulang basamo ini dibatalkan, PWS tetap akan menggelar pembagian paket sembako buat warga Sungayang di kampung halaman. Rencana awal, pembagian paket sembako ini dilakukan di kampung halaman saat perantau sudah sampai di Sumbar beberapa hari menjelang lebaran. “Walau nanti PWS tidak pulang kampung, pembagian paket sembako tetap jalan. Nanti dikoordinasikan dengan pemerintah Nagari Sungayang."
Sebelumnya diberitakan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit meminta perantau asal Sumbar terutama di daerah-daerah terjangkit corona seperti Jakarta dan sekitarnya agar tidak pulang kampung dulu sementara waktu. Menurut Nasrul, para perantau akan lebih aman untuk tetap berdiam di rumah supaya tidak tertular Covid-19.
"Perantau sebaiknya diam saja di rumah, itu akan lebih menjamin kesehatan," kata Nasrul Abit, Selasa (24/3).
Wagub Sumbar menyebut para perantau akan lebih berbahaya bila memilih pulang kampung karena bisa saja tertular saat di perjalanan seperti di Bandara, pelabuhan atau di dalam kendaraan yang ia tumpangi tersebut. "Kita imbau, tak ada paksaan, akan lebih aman kesehatan kalau tetap di rumah saja," ucap Nasrul Abit.
Senada dengan Wagub, Gubernur Sumbar kemarin, Senin (23/3) mengimbau agar semua perantau asal Sumbar menunda jika memiliki keinginan pulang ke kampung halaman.
Imbauan bertujuan mencegah penyebaran virus ke wilayah Sumbar. Karena penularan bisa terjadi bila ada perantau yang terjangkit ikut pulang kampung lalu menularkan virus ini kepada orang-orang sekitarnya di kampung halaman. lalu pulang kampung.
"Kita akan buat surat imbauan bagi perantau agar tidak dulu pulang ke kampung halaman, khawatir akan membawa virus yang itu menyerang keluarnganya sendiri," kata Irwan Prayitno.
Saat ini virus corona masih belum ditemukan positif di Sumbar. Sementara daerah lain termasuk basis perantau asal Minang seperti di Jakarta, Medan dan Pekanbaru sudah dinyatakan ada kasus positif corona. Sehingga kedatangan orang dari luar Sumbar dikhawatirkan bisa membawa virus.
"Tetap di Jakarta, di sana juga lebih baik pelayannya, kita saja masih kurang APD," ucap Irwan Prayitno.