REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Lebih dari setengah dari 1,3 miliar penduduk India diminta menjalani lockdown hingga 31 Maret. Kebijakan penutupan wilayah India diambil setelah jumlah kasus virus covid-19 pada Selasa (24/3) waktu setempat meningkat menjadi 511 dengan 10 kematian.
Penutupan tersebut diberlakukan di 75 distrik termasuk ibu kota New Delhi dan pusat komersial Mumbai. Dilansir dari Anadolu Agency, Rabu (25/3), pemerintah India memutuskan untuk memberlakukan jam malam di banyak tempat karena banyak warga yang tidak peduli dengan imbauan isolasi yang sifatnya sukarela. Perdana Menteri India Narendra Modi pun menyesalkan, banyak warga tidak menganggap lockdown dengan serius.
Modi telah meminta warganya untuk menyelamatkan hidupnya dan anggota keluarganya dengan tetap di dalam rumah. Karena itu, Modi meminta pemerintah negara bagian untuk membuat warga patuh pada lockdown. "Dia (Modi) telah meminta pemerintah negara bagian untuk membuat orang mematuhi lockdown," demikian pernyataan yang dikeluarkan Kantor Perdana Menteri (PMO).
Ahad kemarin, ketika diberlakukan jam malam untuk sipil selama sehari, banyak warga yang keluar di balkon mereka untuk bertepuk tangan dan memukul drum untuk menyatakan terima kasih kepada petugas kesehatan yang menyediakan layanan selama pandemi. Namun, di banyak tempat, masih banyak orang yang berseliweran di jalan.
Jam malam yang ketat telah diberlakukan di 75 distrik yang tersebar di 12 negara bagian. Di antaranya, Maharashtra, Andhra Pradesh, Chandigarh, Chattisgarh, Delhi, Gujarat, Haryana, Himachal Pradesh, Jammu dan Kashmir, Karnataka, Kerela, dan Madhya Pradesh. Hanya layanan penting yang diizinkan beroperasi di wilayah ini.
India juga menangguhkan penerbangan domestik yang membuat negara ini terhenti. Maskapai komersial jadwal domestik akan berhenti beroperasi mulai dari tengah malam pukul 23.59 pada 24 Maret. Maskapai penerbangan harus merencanakan operasi untuk mendarat di tujuan mereka sebelum waktu ini. Pembatasan tidak berlaku untuk penerbangan yang membawa barang.
Indian Railways, tulang punggung konektivitas India yang mengangkut 23 juta penumpang setiap hari, telah menghentikan operasinya sejak Ahad. Layanan kereta api metro di semua kota besar juga ditangguhkan. Komisi Pemilihan India juga memutuskan menunda pemilihan Rajya Sabha (Majelis Tinggi) yang dijadwalkan berlangsung pada 26 Maret.